bisnisbandung.com - Pengamat sosial dan politik, Rudi S Kamri, mengkritisi rencana kelanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara.
Ia menilai bahwa dalam kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil, proyek pemindahan ibu kota tidak memiliki urgensi yang cukup kuat.
Rudy menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk mengalihkan fokus pada isu-isu yang lebih mendesak, seperti kedaulatan pangan, reformasi hukum, dan peningkatan investasi.
“Saya termasuk barisan yang mengatakan urgensi pemindahan ibu kota saat ini dengan kondisi ekonomi kita yang masih memprihatinkan bisa saya katakan amat sangat tidak urgent,” terangnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
Baca Juga: Panas! Faizal Assegaf Tuding Prabowo dan Partai-Partai Penyokong Semakin Gelap Mata
Menurut Rudi S Kamri, ada banyak prioritas nasional yang lebih penting dibandingkan pemindahan ibu kota.
Ia menilai bahwa kedaulatan pangan dan energi jauh lebih krusial dalam menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Selain itu, program makan siang bergizi gratis dan reformasi hukum dianggap lebih relevan dalam kondisi ekonomi saat ini.
“Program prioritas Pak Prabowo jauh lebih banyak yang harus dituntaskan. Mulai dari makan siang bergizi gratis, reformasi hukum, penegakan hukum yang compang-camping, hingga investasi yang babak belur,” paparnya.
Baca Juga: Di Balik Pujian Presiden Prabowo untuk Jokowi, Rocky Gerung Duga Itu Hanya ‘Sugar Cover’
Rudy juga menyoroti masalah investasi yang belum optimal. Ia menyebut bahwa kepastian hukum yang lemah dan gangguan dari ormas menjadi momok bagi para investor.
Oleh karena itu, Rudy menilai bahwa fokus pemerintah seharusnya diarahkan pada penciptaan iklim investasi yang kondusif daripada mengejar ambisi memindahkan ibu kota.
Lebih lanjut, Rudy menilai bahwa tidak perlu melakukan studi banding ke luar negeri untuk memahami keberhasilan atau kegagalan pemindahan ibu kota.
Baca Juga: Kimia Politik Berubah? Hubungan Prabowo, Jokowi, dan PDIP di Persimpangan, Pandangan Rocky Gerung