bisnisbandung.com - Kekritisan masyarakat menjadi elemen penting dalam mewujudkan pemerintahan yang cerdas dan responsif.
Henri Subiakto, seorang akademisi dan pakar komunikasi, menekankan bahwa suara kritis dari rakyat memiliki peran besar dalam mendorong pemerintah untuk lebih hati-hati dalam membuat kebijakan.
“Kekritisan di kalangan rakyat itu sangat penting. Karena dengan rakyat yang kritis, pemerintah jadi lebih hati-hati dalam membuat kebijakan,” tulis di akun X pribadinya.
Menurutnya, dengan adanya suara yang kritis, pemerintah dipaksa untuk lebih teliti dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan yang berpengaruh besar terhadap masyarakat.
Henri Subiakto juga menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah yang dapat berubah menjadi lebih baik berkat adanya desakan dari masyarakat yang kritis.
Banyak kebijakan yang awalnya menimbulkan kontroversi dan masalah, akhirnya dapat diperbaiki karena adanya tekanan publik.
Misalnya, kebijakan Pemerintahan Prabowo yang sempat bermasalah, namun berkat kritik konstruktif dari masyarakat, kebijakan tersebut diperbaiki dan ditindaklanjuti dengan lebih bijaksana.
Menurut Subiakto, kekritisan rakyat dapat diekspresikan dalam berbagai bentuk, mulai dari opini yang mencerdaskan hingga unjuk rasa atau gerakan sosial.
Semua bentuk kritik ini tidak hanya memperlihatkan ketidakpuasan, tetapi juga berfungsi sebagai proses pendewasaan bagi pemerintah dalam menghadapi tantangan dan masalah yang ada.
Sebagai contoh, tokoh seperti Bung Adian dan peran aktif generasi muda yang kritis sangat dibutuhkan untuk mendorong Indonesia menuju pemerintahan yang lebih matang.
“Maka orang-orang kritis seperti Bung Adian dan juga anak muda ini sangat dibutuhkan untuk Indonesia,” jelas Henri Subiakto.
Baca Juga: PHK Tenaga Honorer & Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani Bongkar Faktanya