Bisnisbandung.com - Partai Gerindra secara mengejutkan mengubah Rakernas mereka di Hambalang menjadi Kongres Luar Biasa (KLB).
Keputusan yang diambil pun tak main-main, menetapkan kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina sekaligus memastikan pencalonannya kembali sebagai presiden pada Pilpres 2029.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai langkah ini sebagai bentuk kunci Gerindra terhadap peluang Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2029.
Baca Juga: 60% Pekerja Indonesia Informal, Ketua Apindo: Kalau Ekonomi Salah Kebijakan Bangkitnya Lama
"Gerindra memastikan bahwa Prabowo Subianto adalah kandidat mereka di 2029 dan itu otomatis menutup kemungkinan Gibran diusung oleh Gerindra," ujar Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya.
Penetapan Prabowo di KLB ini dinilai sebagai langkah strategis yang tak bisa dilepaskan dari persaingan internal dalam Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM+).
Dengan keputusan ini Gibran kini harus mencari perahu politik lain jika ingin tetap bertarung di 2029.
"Gibran kemungkinan besar akan mencari dukungan dari partai lain seperti Golkar, Demokrat, atau bahkan PKB. Ini juga membuka peluang bagi Presiden Jokowi untuk membangun blok politik baru demi menyiapkan Gibran," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Jubir Gerindra Klarifikasi soal Isu PHK dan Pemotongan Anggaran
Menurut Rocky Gerung skenario ini bisa saja berujung pada perpecahan antara Prabowo dan Jokowi meski keduanya selama ini tampak harmonis.
"Kalau Jokowi tetap ingin Gibran maju di 2029 mereka pasti akan berpisah jalan," tambahnya.
Keputusan Gerindra mencalonkan Prabowo kembali sebagai presiden jauh sebelum Pilpres 2029 dinilai sebagai manuver politik yang cermat.
"Biasanya presiden menjabat dua periode dan ini langkah antisipasi dari Gerindra agar Prabowo tetap punya jalur politik yang jelas," jelas Rocky.
Namun banyak pihak mempertanyakan mengapa KLB digelar begitu cepat padahal Prabowo baru saja menjabat sebagai presiden dan belum melewati 100 hari pemerintahan.
Baca Juga: Efisiensi atau Blunder? Direktur Celios: Pemangkasan Anggaran Mengorbankan yang Esensial
Artikel Terkait
Kabinet Prabowo Super Gemuk dan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus, Rudi S Kamri: Di Mana Efisiensinya?
Kabinet Gemuk Prabowo, Dr. Tifa: Strategi Jitu atau Beban Berat?
Megawati Dihormati Dunia, Jokowi Dikritik? Ini Kata Sobary
Jalur Puncak II Segera Digarap, Dedi Mulyadi: Jangan Cuma Wacana!
Pidato Prabowo Soal "Raja Kecil" Bikin Resah, Adian Napitupulu Angkat Bicara
Tak Mau Setengah-Setengah, Dedi Mulyadi Siapkan Strategi Pendidikan di Jabar