Bisnisbandung.com - Di tengah mayoritas elite politik yang tunduk dan tegak lurus dengan kepemimpinan Prabowo Subianto muncul fenomena menarik.
Adi Prayitno menyebut ada "raja kecil" yang berani menentang kebijakan efisiensi yang diterapkan Prabowo. Siapa mereka?
Dalam youtubenya Adi Prayitno menyoroti adanya pihak yang merasa terganggu dengan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Prabowo.
Baca Juga: 60% Pekerja Indonesia Informal, Ketua Apindo: Kalau Ekonomi Salah Kebijakan Bangkitnya Lama
Padahal hampir semua partai politik dan tokoh nasional tampak selaras dengan kebijakan presiden terpilih tersebut.
Namun ada sekelompok kecil yang justru mengambil sikap berlawanan.
Menurut Adi Prayitno yang dimaksud "raja kecil" ini adalah birokrasi terutama oknum aparatur sipil negara (ASN) yang selama ini mendapat fasilitas berlimpah dari anggaran negara.
Mereka disebut menikmati banyak keuntungan dari sistem yang ada termasuk berbagai program seperti kunjungan kerja, seminar, dan forum diskusi kelompok (FGD) yang menyerap banyak anggaran.
Kebijakan efisiensi Prabowo yang memangkas anggaran di berbagai kementerian dan lembaga menjadi pemicu munculnya protes dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca Juga: Jubir Gerindra Klarifikasi soal Isu PHK dan Pemotongan Anggaran
Langkah ini menurut Adi Prayitno adalah bagian dari upaya untuk merampingkan birokrasi agar lebih efektif dan efisien.
"Kita tahu birokrasi di Indonesia selama ini sering dikeluhkan masyarakat. Pelayanan publik berbelit-belit, sulit, dan kerap tak transparan. Maka ketika ada upaya efisiensi wajar jika ada pihak yang merasa terganggu," ujar Adi Prayitno.
Langkah ini pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Banyak yang menilai bahwa efisiensi ini dapat memangkas budaya birokrasi yang selama ini dianggap boros dan tidak produktif.
Baca Juga: Efisiensi atau Blunder? Direktur Celios: Pemangkasan Anggaran Mengorbankan yang Esensial
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Ingatkan Bahaya Oligarki dan Totalitarianisme Baru
Kang Sobary Bongkar! Siapa Sutradara di Balik Hilangnya Gas LPG 3 kg
Pangkas Anggaran Besar-Besaran, Rudi S Kamri: Tapi Kenapa Polisi Tak Kena?
Kang Sobary Bongkar Manuver Jokowi Pasca-Lengser, Ada Agenda Tersembunyi
Kabinet Prabowo Super Gemuk dan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus, Rudi S Kamri: Di Mana Efisiensinya?
Kabinet Gemuk Prabowo, Dr. Tifa: Strategi Jitu atau Beban Berat?