Bisnisbandung.com - Said Didu menyoroti kasus eksploitasi sumber daya alam (SDA) di Morowali Sulawesi Tengah.
Dalam youtubenya Said Didu menyebut bahwa pemerintahan Jokowi telah melegalkan penyerahan SDA ke perusahaan China.
Menurut Said Didu, Jokowi melalui berbagai kebijakan termasuk penetapan proyek strategis nasional (PSN).
Baca Juga: Sengit! Perang AI Amerika Serikat vs China, Raymond Chin: Hidup Kalian Bakal Diatur Siapa?
Dalam sebuah diskusi di Morowali seorang warga setempat mengungkapkan bahwa kawasan pantai sepanjang 15 kilometer di Kecamatan Bungku Barat telah sepenuhnya dikuasai perusahaan asing PT BTIG.
Warga juga mengeluhkan penghilangan hutan bakau seluas 32 hektar serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tanpa izin resmi.
"Nelayan di sekitar pesisir pantai kini kehilangan akses untuk melaut. Kawasan ini akan dipenuhi industri yang menghambat aktivitas mereka," ujar seorang warga.
Tak hanya pantai eksploitasi juga terjadi di kawasan pegunungan.
Diketahui sekitar 7.600 hektar wilayah perbukitan telah dikupas oleh perusahaan meskipun status lahan tersebut masih tumpang tindih dengan izin perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: Rinny Budoyo: Megawati Masih Eksis, Keluarga Jokowi Bisa Dibuat Menangis
Said Didu menegaskan bahwa banyak proyek industri di Morowali dijalankan tanpa adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang sah.
Akibatnya masyarakat yang sebelumnya menggantungkan hidup dari sektor perikanan dan pertanian kini kehilangan mata pencaharian mereka.
"Rumput laut yang menjadi sumber ekonomi warga hancur, nelayan kehilangan akses melaut, dan tanah rakyat dijual murah kepada perusahaan asing. Ini jelas bentuk perampokan SDA secara sistematis," ungkapnya.
Menurutnya proyek ini ditetapkan sebagai PSN dengan dalih investasi Rp 200 triliun dari China.
Baca Juga: Siasat Naikkan Citra Presiden Prabowo? Agustinus Berspekulasi ada Strategi Good Cop, Bad Cop