nasional

‘Hasil Demokrasi Sogok’ Said Didu Ungkap Penguasa Tidak Memikirkan Nasib Rakyat

Kamis, 6 Februari 2025 | 21:30 WIB
Said Didu (Tangkap layar youtube Manusia Merdeka)

bisnisbandung.com - Setelah sebelumya ramai soal PIK 2, kemudian muncul kebijakan kontroversial dari Menteri ESDM soal gas elipigi 3 kg, kini pemerintahan semakin menurunkan kepercayaa rakyat.

Said Didu yang turut aktif menkritik terutama masalah PIK 2, kembali mengkritisi sistem demokrasi di Indonesia yang menurutnya semakin dipengaruhi oleh praktik politik transaksional.

 Ia menyoroti bahwa kekuasaan yang diperoleh melalui pemberian insentif kepada rakyat justru berujung pada ketidakpedulian penguasa terhadap kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Nasib Freelancer vs Karyawan Tetap, Raymond Chin Soroti Tren Masa Depan

“Hasil Demokrasi SOGOK. Penguasa yang mendapatkan kekuasaan lewat menyogok rakyat tidak akan memikirkan nasib rakyat,” bebernya dilansir Bisnis Bandung dari cuitan di akun X pribadinya.

Kondisi ini, menurutnya, menciptakan legitimasi semu di mana rakyat yang telah menerima imbalan dianggap tidak berhak lagi untuk mengkritik atau menuntut kebijakan yang berpihak pada mereka.

“Di otak mereka, karena rakyat sudah menerima bayaran, maka tidak boleh lagi protes bahkan saat korupsi pun mereka tidak merasa bersalah,” lugasnya.

 Baca Juga: Puluhan Ribu Dosen Siap Mogok Mengajar! Rocky Gerung: Jokowi Harus Dihukum Atas Ketidakadilan Ini

Selain itu, Said Didu juga menyoroti dinamika politik yang berkembang, di mana ia melihat adanya pertarungan antara kelompok oligarki dan loyalis pemerintahan sebelumnya dengan pemerintahan yang sah serta rakyat.

 Menurutnya, kondisi ini menghambat Presiden Prabowo dalam menjalankan kebijakan yang benar-benar pro-rakyat, karena kekuasaannya dikepung oleh loyalis mantan Presiden Jokowi yang masih mendominasi struktur pemerintahan.

Beberapa indikasi yang disebutkan dalam kritiknya termasuk hilangnya upaya pemberantasan perjudian daring yang sempat menjadi perhatian publik.

Lalu lemahnya penegakan hukum terkait pagar laut yang dinilai hanya sebatas retorika, serta adanya dugaan sabotase terhadap distribusi LPG 3 kg yang berdampak pada masyarakat kecil.

Baca Juga: Bagus! Prabowo Tinjau Makan Siang Gratis, Hersubeno: Jangan Sampai Jadi Panggung Gibran!

 

Halaman:

Tags

Terkini