Kebijakan energi saat ini lebih bersifat reaktif dan kurang mempertimbangkan keberlanjutan.
Hal ini terlihat dari keputusan-keputusan jangka pendek yang tidak didasarkan pada perencanaan strategis untuk memastikan sumber daya alam dikelola demi kesejahteraan rakyat.
Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang besar, Indonesia memiliki tanggung jawab konstitusional untuk mengelola kekayaan ini sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Namun, kenyataannya, pengelolaan sumber daya sering kali berorientasi pada keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dan nilai tambah.
Indonesia, meski menjadi salah satu pemain besar dalam pasar batu bara global, masih berada dalam posisi sebagai price taker atau penerima harga.***
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tinjau Langsung Proyek Pengurukan Laut Bekasi, Nelayan Terancam Kehilangan Alur