Bisnisbandung.com - Media sosial tengah ramai memperbincangkan dua peristiwa yang menjadi sorotan publik.
Peristiwa touring mantan Presiden Jokowi dengan motor gede dan aksi Titiek Soeharto naik kendaraan amfibi saat pemantauan pembongkaran pagar laut di Tangerang Utara.
Menurut pengamat Rocky Gerung kedua peristiwa ini mengandung pesan berbeda antara sensasi dan substansi.
Kegiatan touring yang dilakukan Presiden Jokowi bersama komunitas motor besar memicu perbincangan di media sosial terutama karena disebutkan bahwa start touring dilakukan dari kediaman presiden.
Rocky Gerung mengkritik narasi ini sebagai bentuk pencitraan yang "dibutuhkan" oleh mantan presiden untuk tetap relevan di ruang publik.
"Pak Jokowi sepertinya masih membutuhkan sorotan kamera bahkan setelah pensiun. Sensasi ini menciptakan persepsi bahwa beliau masih ingin dikenang sebagai presiden," ujar Rocky Gerung.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini cenderung lebih difokuskan pada pengaturan lalu lintas dan pengelolaan pemberitaan dibandingkan dengan substansi sebenarnya.
"Jika ini hanya untuk hiburan pribadi silakan. Tapi ketika melibatkan simbol-simbol kepresidenan, wajar jika publik mempertanyakan intensinya," imbuh Rocky Gerung.
Baca Juga: Sobary Geram dengan Para Penjilat Jokowi: Membabi Buta Membela
Di sisi lain Titiek Soeharto anggota DPR sekaligus Ketua Komisi IV turut menarik perhatian publik.
Titiek Soeharto hadir di atas kendaraan amfibi milik TNI AL untuk memastikan pembongkaran pagar laut yang kontroversial.
Menurut Rocky Gerung aksi ini jauh lebih substansial dibandingkan touring Jokowi.
"Titiek Soeharto hadir di tengah masyarakat untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Kehadirannya di atas kendaraan amfibi memberikan sinyal kuat bahwa pemerintah serius menangani masalah yang menyangkut akses nelayan," jelas Rocky Gerung.
Baca Juga: Santer Kabar Jokowi Touring Start, Rocky Gerung: Terlihat Sedang Membutuhkan Sensasi