Bisnisbandung.com - Pengamat politik Hendri Satrio kembali melontarkan sindiran tajam terhadap sistem hukum di Indonesia.
Dalam YouTube Jangkrik Bos Ala Hensa, Hendri Satrio membahas kasus korupsi yang melibatkan vonis ringan untuk pelaku dengan kerugian negara mencapai triliunan rupiah.
Hendri Satrio bahkan menyebut fenomena ini sebagai "kejangkrikan" yang mencerminkan kejanggalan luar biasa dalam penegakan hukum di Indonesia.
Baca Juga: ‘Putih Itu Cantik, Hitam Itu Maghrib’ Instagram Pemicu Standar Kecantikan yang Kian Tidak Realistis
Hendri Satrio menyoroti sikap seorang hakim yang tampak tersenyum saat memberikan putusan.
"Kenapa hakimnya senyum-senyum? Ini jangkrik banget! Senyum dalam kasus korupsi sebesar ini bisa diartikan macam-macam oleh publik," ujar Hendri Satrio.
Menurutnya senyum tersebut menunjukkan ketidakpekaan hakim terhadap rasa keadilan masyarakat.
Hendri Satrio mengkritisi hukuman yang diberikan kepada pelaku korupsi triliunan rupiah yang hanya divonis beberapa tahun penjara.
Baca Juga: Dinilai Rentan Gangguan Mental, Ada Apa dengan Gen Z? Penelitian Ungkap Dampak dari Media Sosial
Ia menyindir "Kalau korupsi, mending banyakin sekalian biar hukumannya malah lebih ringan!".
Sindiran ini merujuk pada ironi sistem hukum Indonesia di mana hukuman sering kali tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan.
Hendri Satrio juga membahas reaksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta jaksa mengajukan banding untuk menuntut hukuman 50 tahun penjara bagi koruptor.
Namun langkah ini justru memicu perdebatan soal intervensi pemerintah terhadap sistem peradilan.
"Apakah ini bentuk intervensi presiden atau justru suara rakyat yang disampaikan melalui Prabowo?" tanyanya.
Baca Juga: Kenapa Takut Menikah? 5 Alasan ‘Marriage is Scary’ di Kalangan Muslim Generasi Z