Bisnisbandung.com - Isu presidential threshold kembali menghangat setelah pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menyampaikan analisisnya terkait kemungkinan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapuskan ambang batas pencalonan presiden.
Menurut Bivitri Susanti jika aturan ini dihapus peta politik Indonesia pada Pemilu 2029 akan berubah drastis salah satunya dengan munculnya banyak calon presiden baru.
Bahkan nama Anies Baswedan diprediksi Bivitri Susanti menjadi salah satu sosok yang paling diincar partai politik.
Baca Juga: Siapa Sangka! Pedagang Baso Tahu di Kabupaten Bandung Berhasil dengan Gunakan Strategi Ini
Dikutip dari youtube Bambang Widjojanto, Bivitri Susanti menjelaskan "Penghapusan presidential threshold akan membuka peluang besar bagi banyak partai untuk mencalonkan kader atau figur populer termasuk Anies Baswedan."
"Anies memiliki rekam jejak yang kuat sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta dan tokoh yang memiliki basis pendukung loyal," ujar Bivitri Susanti.
Menurut Bivitri Susanti presidential threshold yang selama ini mensyaratkan 20% kursi DPR atau 25% suara nasional untuk mencalonkan presiden sering dianggap sebagai penghambat demokrasi.
Dengan aturan itu hanya partai besar atau koalisi besar yang bisa mengajukan capres.
Jika aturan ini dihapus maka partai menengah dan kecil akan memiliki peluang lebih besar untuk mengusung kandidat sendiri.
Baca Juga: Rudi S Kamri Ungkap Prihatin dengan Para Pendukung Jokowi yang Buta Nurani
"Ini akan menciptakan kompetisi yang lebih sehat. Partai tidak lagi hanya menjadi pendukung tapi benar-benar bertarung dengan figur yang mereka percaya bisa menang," jelasnya.
Bivitri Susanti menambahkan penghapusan threshold juga akan mengubah strategi partai politik dalam menjaring calon.
"Figur populer seperti Anies akan menjadi rebutan partai-partai terutama yang belum punya kader kuat," katanya.
Nama Anies Baswedan memang terus mencuat sebagai salah satu figur sentral dalam peta politik Indonesia.
Baca Juga: Pejabat Kemnhub Bongkar Korupsi Jokowi, Rocky Gerung: Fakta-Fakta Akhirnya akan Terungkap
Artikel Terkait
Miris! Nunggak SPP Anak SD Dihukum Belajar di Lantai, Adi Prayitno: Mana Janji Politik?
Panda Nababan: Saya Sedih Jokowi Tak Paham Partai, Bobby Malah Cengengesan
Mohamad Sobary Bongkar Dinamika Pengkhianatan di Lingkaran PDIP
Mundur dari Kabinet Jokowi Dulu Baru Bicara, Mahfud MD: Itu Lebih Sopan
Tegas! Panda Nababan Ingatkan Pentingnya Etika Politik di Tahun Politik
Pilpres 2029 Tetap Dinamis, Hendri Satrio: Putusan MK Bukan Penentu