bisinisbandung.com - Hubungan antara Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, dan Presiden Prabowo Subianto kian ramai diperbincangkan.
Politisi PSI, Ade Armando, mengomentari isu ini, terutama menyangkut potensi dampaknya terhadap posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ade, meskipun upaya Megawati untuk mendekati Prabowo masuk akal, skenario penyingkiran Gibran dinilai sulit terjadi.
“Megawati sedang mendekati Prabowo, dan sebagai kelanjutannya, Gibran akan disingkirkan sebagai wakil presiden. Formasinya bukan kubu Prabowo,” terangnya dilansir dari youtube Cokro TV.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Industri Sawit Harus Jadi Simbol Kemakmuran, Bukan Kerusakan Hutan!
“Soal Megawati mendekati Prabowo datang dari kubu PDIP, sementara soal penyingkiran Gibran adalah analisis Refly Harun. Ini tidak masuk akal,” terusnya.
Isyarat PDIP untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju telah terlihat dalam beberapa momen penting.
Salah satunya adalah pidato Megawati pada perayaan ulang tahun PDIP, di mana ia menyampaikan terima kasih kepada Prabowo atas jasanya dalam memulihkan nama baik Bung Karno.
Baca Juga: Miris! Nunggak SPP Anak SD Dihukum Belajar di Lantai, Adi Prayitno: Mana Janji Politik?
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Prabowo secara langsung, bahkan menawarkan untuk memasak nasi goreng sebagai simbol rekonsiliasi.
Selain itu, pernyataan sejumlah petinggi PDIP, seperti Ahmad Basarah dan Guntur Romli, semakin memperkuat dugaan bahwa PDIP serius mendekati Prabowo.
Mereka menegaskan niat PDIP untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo, meskipun tanpa kader partai yang masuk kabinet.
Pengamat hukum tata negara Refly Harun turut memberikan pandangannya mengenai potensi persekutuan politik antara PDIP dan Prabowo.
Baca Juga: Tips Dr. Cahyono SP Naturopathy: Pentingnya Makan Buah Sesuai Musim untuk Kesehatan