Bisnisbandung.com - Isu keberlanjutan program makan siang bergizi gratis yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah menuai perhatian publik.
Pengamat politik Rocky Gerung melalui YouTubenya mengungkapkan sejumlah persoalan terkait anggaran yang diprediksi hanya cukup hingga Juni 2025.
Bahkan sebagian pendanaan disebut berasal dari kantong pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Nama Unik Orang Indramayu Berdasarkan Hari Lahirnya, Masih Kerap Dipakai Hingga Kini
Program makan siang gratis ini yang menelan anggaran sebesar Rp71 triliun disebut hanya mampu berjalan selama enam bulan ke depan.
Menurut Rocky Gerung hal ini menunjukkan lemahnya perencanaan jangka panjang pemerintah.
"Kalau program ini gagal dilanjutkan pemerintah berisiko menghadapi hukuman sosial dari masyarakat," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program ini termasuk ketersediaan bahan pangan, distribusi, hingga kapasitas anggaran negara (APBN).
“Sebanyak apa pun uang pribadi Prabowo itu bukan bagian dari APBN. Ketergantungan seperti ini berpotensi mengganggu akuntabilitas program,” tambahnya.
Baca Juga: Drama Politik Kasus Hasto, Hendri Satrio: Antara Penguasa, Mantan Penguasa dan Penguasa Hibrid
Program ini juga memicu kritik dari berbagai pihak.
Rocky Gerung menyoroti efek paradoksal dari kebijakan tersebut seperti hilangnya pelanggan bagi warung dan kantin di sekitar sekolah.
“Pedagang kecil jadi kehilangan pendapatan karena anak-anak lebih memilih makan siang gratis daripada jajan,” katanya.
Selain itu kritik muncul terkait standar gizi makanan yang dinilai belum memadai bahkan memicu keluhan dari siswa dan orang tua.