Henri Subiakto mengingatkan bahwa media dan netizen memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik karena jumlah individu yang terlibat tidak terbatas dan melampaui sekat-sekat wilayah maupun negara.
“Kalau pemerintahnya benar dan baik, gerakan mereka bisa saja didukung masyarakat, tapi kalau faktanya bertentangan dengan kehendak masyarakat luas, suara buzzer menjadi lucu, aneh dan tak masuk akal,” pungkasnya.***
Baca Juga: Akrobat Politik Gibran Berisiko, Eep Saefulloh Sebut Itu Bisa Menjadi Jebakan