Bisnisbandung.com - Pernyataan Said Didu kembali mengguncang publik.
Kali ini mantan staf ahli Kementerian BUMN Said Didu mengomentari pengumuman Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan nama mantan Presiden Jokowi sebagai salah satu finalis pemimpin terkorup 2024.
Dalam videonya, Said Didu membeberkan lima klaster korupsi yang diduga melibatkan Jokowi selama masa pemerintahannya.
Lima Klaster dugaan Korupsi Jokowi versi Said Didu:
- Korupsi untuk Melanggengkan Kekuasaan
Penutupan kasus pelanggaran lingkungan dan penghilangan 3,3 juta hektar lahan sawit menjadi sorotan.
Diduga kasus ini digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dan memperkuat dinasti politik Jokowi.
- Korupsi untuk Menekan Lawan Politik
Kasus impor minyak goreng, garam, dan penggantian Ketua Umum Partai Golkar disebut sebagai alat untuk menjegal lawan politik.
Beberapa kasus besar yang sempat mencuat disebut hilang begitu saja.
Baca Juga: Jokowi Jadi Finalis Pemimpin Paling Korup, Hersubeno: Berdampak Pada Pemerintahan Prabowo
- Ambisi Pribadi yang Merugikan Negara
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan IKN, hingga bandara-bandara yang disebut mangkrak menjadi contoh ambisi pribadi yang diklaim merugikan rakyat.
Said Didu menyoroti kenaikan biaya infrastruktur yang sangat signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
- Penggunaan Uang Negara untuk Pencitraan
Said Didu menyebutkan bahwa anggaran negara digunakan secara masif untuk program-program bantuan sosial yang dianggap bermuatan politis.
- Korupsi untuk Oligarki
Pemberian proyek strategis nasional (PSN) kepada pihak swasta tanpa lelang dinilai sebagai bentuk hadiah kepada oligarki yang mendukung dinasti Jokowi.
Baca Juga: Dokter Tifa Sebut Jokowi ‘Koruptor Kelas Kakap’, Karena Menjadi Finalis Pemimpin Paling Korup Dunia