Bisnisbandung.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan pentingnya untuk terus memperluas lahan kelapa sawit di Indonesia.
Prabowo menegaskan bahwa tanaman kelapa sawit bukan hanya sebagai sumber daya alam yang berharga.
Tetapi kelapa sawit juga sebagai komoditas strategis yang memiliki peran besar dalam perekonomian global.
Ia bahkan menilai bahwa Indonesia perlu lebih aktif menambah luas lahan sawit meski ada berbagai tantangan dan kontroversi yang menyertainya.
Prabowo menjelaskan bahwa kelapa sawit telah menjadi bahan yang sangat dibutuhkan oleh banyak negara di dunia.
Dikutip dari youtube kompas, Prabowo menjelaskan “Saya sampai keliling luar negeri dan merasa banyak negara yang terlalu berharap pada Indonesia. Mereka sangat membutuhkan kelapa sawit.”
Hal ini membuktikan bahwa kelapa sawit Indonesia memiliki peran yang sangat besar di pasar global baik untuk industri pangan, kosmetik, hingga bahan baku detergen.
Namun di balik permintaan global yang tinggi kelapa sawit Indonesia sering kali menjadi sasaran kritik.
Baca Juga: Jokowi Jadi Finalis Pemimpin Paling Korup, Hersubeno: Berdampak Pada Pemerintahan Prabowo
Isu deforestasi dan kerusakan lingkungan menjadi sorotan terutama dari negara-negara Eropa.
Meskipun demikian Prabowo dengan tegas menanggapi isu tersebut dengan menyatakan bahwa kelapa sawit adalah pohon yang memiliki banyak manfaat termasuk dalam menyerap karbon dioksida.
“Kelapa sawit itu pohon ada daunnya dan dia menyerap karbon dioksida. Jadi kenapa kita dituduh merusak lingkungan?” ungkapnya.
Prabowo juga menyoroti sikap Eropa yang kerap berusaha membatasi impor kelapa sawit dari Indonesia.
Baca Juga: Dokter Tifa Sebut Jokowi ‘Koruptor Kelas Kakap’, Karena Menjadi Finalis Pemimpin Paling Korup Dunia
Artikel Terkait
Promo Korupsi Akhir Tahun! Refly Harun:Uang Negara Ratusan Triliun Hukuman Cuma Hitungan Bulan
Jokowi Klarifikasi Masuk Daftar Tokoh Korupsi OCCRP, "Tuduhan Tanpa Dasar"
Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup Dunia, Apa Kata Rocky Gerung?
Nama Jokowi di Daftar OCCRP, Ikrar Nusa Bhakti: Jadi Alarm Korupsi Indonesia
Prabowo Minta Hukuman 50 Tahun untuk Harvey Moeis, Ini Respons Kejaksaan Agung
Pemilihan Gubernur oleh DPRD, Ahok: Mirip Orde Baru Rakyat Jadi Penonton