Bisnisbandung.com - Konflik internal di tubuh PDIP dan hubungannya dengan Jokowi memasuki babak baru.
Setelah pemecatan Gibran Rakabuming Raka, Bobi Nasution, dan 25 anggota lainnya dari keanggotaan PDIP dinamika politik antara Megawati Soekarnoputri dan Jokowi semakin memanas.
Dalam sebuah YouTubenya pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengulas bagaimana pertarungan ini menjadi semakin kompleks.
Baca Juga: Rudi S Kamri: Kenaikan PPN 12% Sebagai Jebakan Jokowi untuk Pemerintahan Prabowo
Ikrar Nusa Bhakti menyebutkan bahwa meski Jokowi selalu menyampaikan kepada publik bahwa ia santai menghadapi situasi ini pergerakan politik di balik layar menceritakan hal berbeda.
"Jokowi mungkin terlihat tenang tetapi strategi politiknya tak pernah berhenti," kata Ikrar Nusa Bhakti.
Dalam konteks ini pendukung Jokowi disebut-sebut melakukan upaya untuk mendiskreditkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
Bahkan muncul spekulasi bahwa Jokowi sedang mempersiapkan langkah besar yang melibatkan Gibran dan Prabowo Subianto sebagai bagian dari aliansi politik baru.
Baca Juga: Rinny Budoyo Ungkap Keuntungan Bagi Jokowi dan Prabowo Jika Puan Maharani Mengambil Alih PDIP
PDIP yang dikenal sebagai partai dengan simbol banteng bermoncong putih disebut Ikrar Nusa Bhakti tidak akan diam menghadapi serangan ini.
"Banteng itu kalau dilukai dia tundukkan kepala sedikit lalu menyerang balik dengan tanduknya," kata Ikrar Nusa Bhakti.
Ia menilai PDIP akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menjaga stabilitas partai dan mempersiapkan langkah-langkah menjelang Kongres 2025.
Kongres PDIP yang akan digelar pada April 2025 diperkirakan akan menjadi arena perebutan kekuasaan internal.