Sebaliknya, ia mempertanyakan alasan para pemimpin partai memprotes Pilkada dengan dalih biaya mahal, tetapi tidak bereaksi terhadap kerugian besar akibat korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.
“Mengapa di Pilkada mereka teriak cabut hak rakyat untuk memilih langsung, tapi ketika mereka melakukannya atau diduga melakukannya, mereka mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu adalah bohong?” tegasnya.
“Oleh karena itulah, saya mengatakan, saya pribadi mengatakan tidak untuk Pilkada Tidak Langsung,” pungkas Ray Rangkuti.***
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Dilema Prabowo ditengah Perseteruan PDIP dan Jokowi yang Kian Memanas