Sebaliknya, ia mempertanyakan alasan para pemimpin partai memprotes Pilkada dengan dalih biaya mahal, tetapi tidak bereaksi terhadap kerugian besar akibat korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.
“Mengapa di Pilkada mereka teriak cabut hak rakyat untuk memilih langsung, tapi ketika mereka melakukannya atau diduga melakukannya, mereka mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu adalah bohong?” tegasnya.
“Oleh karena itulah, saya mengatakan, saya pribadi mengatakan tidak untuk Pilkada Tidak Langsung,” pungkas Ray Rangkuti.***
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Dilema Prabowo ditengah Perseteruan PDIP dan Jokowi yang Kian Memanas
Artikel Terkait
Pilkada Mahal, Qodari: Pilihan DPRD Tidak Lebih Demokratis!
Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Langkah Mundur Demokrasi Kata Rinny Budoyo
Denny Siregar: Terulang Propaganda Licik 1998 Seperti Era Soeharto, Prabowo Usulkan Pilkada Dipilih DPRD
Soal Keinginan Prabowo Pilkada Dipilih DPRD, Rudi S Kamri: Ini Mengamputasi Hak Politik Rakyat
Mahfud MD: Pilkada Lewat DPRD Itu 'Jorok' dan Penuh Kecurangan!
Bahlil Ungkap Golkar Merancang RUU Pilkada Dipilih DPRD, Sobary: Karena Partainya Bonyok di Pilkada