Menurutnya pelarangan ini menunjukkan kurangnya pemahaman pejabat tentang fungsi naratif dan kreatif seni.
“Bagaimana kita bisa mencapai potensi maksimal ekspresi manusia jika seni dibungkam? Ini jelas bertentangan dengan janji Prabowo yang katanya akan mendukung kebebasan berekspresi,” ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mempertanyakan apakah ini merupakan bentuk sensor terselubung atau ketakutan terhadap figur Jokowi yang divisualisasikan dalam karya seni.
Rocky Gerung menyebut kasus ini sebagai skandal pertama di era pemerintahan Prabowo.
Ia mengingatkan bahwa melarang ekspresi seni adalah pelanggaran hak asasi manusia.
“Negara tidak berhak melarang ekspresi warga negara. Kalau ini dibiarkan indeks demokrasi kita akan terus merosot,” tegasnya.
Ia juga menyerukan sanksi bagi aparat yang terlibat dalam pelarangan tersebut.
Menurutnya ini bukan hanya soal seni tetapi juga soal bagaimana demokrasi dihormati.
Baca Juga: Silfester Matutina Sebut Jokowi dan Gibran Sangat Bahagia dan Bersyukur Dipecat dari PDIP
Bagi Rocky Gerung seni adalah manifestasi paling murni dari perasaan manusia.
Jika seni terus dibatasi maka yang tersisa hanyalah kepalsuan dalam demokrasi.***