Bisnisbandung.com - Said Didu mantan pejabat negara yang kini menjadi pengamat politik baru-baru ini mengungkapkan situasi politik di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Said Didu berbicara tentang kekhawatiran yang berkembang di kalangan tokoh-tokoh partai politik (parpol) yang ada di dalam lingkaran istana.
Menurut Said Didu banyak tokoh partai yang menghubunginya untuk menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap jalannya pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Refly Harun Pesimis Polisi Kembali Pimpin KPK, Sebut Periode Firli Bahuri yang Terburuk
Dikutip dari youtube Refly Harun, Said Didu menjelaskan "Kami harus bergerak di luar untuk memperbaiki yang ada di dalam."
Ada angin perubahan yang mulai bertiup,namun hal tersebut mendapat tantangan dari kelompok tertentu terutama yang berasal dari Solo dan Pantai Utara Jakarta.
Meskipun banyak yang menghubunginya untuk melakukan perubahan Said Didu menegaskan bahwa ia tidak ingin terlihat sebagai sosok yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi.
Ia mengaku hanya ingin berperan sebagai penyambung suara rakyat tanpa mengharapkan pujian atau jabatan.
"Saya bukan siapa-siapa, saya hanya punya teman dan Allah sebagai modal utama," ujarnya.
Baca Juga: Publik Kritik Keras PPN 12 %, Rocky Gerung: Terbaca Kepanikan dan Frustasi Sri Mulyani
Said Didu juga menyatakan bahwa meskipun banyak menteri yang ia kenal selama bertahun-tahun ia tidak pernah memanfaatkan hubungan tersebut untuk mempengaruhi kebijakan mereka.
Ia lebih memilih untuk memberikan ruang bagi pengambil kebijakan agar mengambil keputusan secara mandiri.
"Biarkan mereka mengambil kebijakan sesuai dengan suara rakyat," katanya.
Namun Said Didu tidak menampik adanya ketegangan politik yang muncul akibat pengaruh oligarki dalam pemerintahan Jokowi.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Bongkar Dampak Kenaikan PPN 12%, Ekonomi Makin Sulit, Miskin Bertambah
Presiden Prabowo Beri Pilihan untuk Koruptor, Tobat atau Hukum Tegas Menanti!
Ketidakstabilan Ekonomi dan Politik, Rocky Gerung: Indonesia Butuh Kepastian!
Jokowi dan Aguan Digugat, Kurnia Tri Royani Serukan Keadilan untuk Rakyat
Kebijakan PPN 12% Bisa Memperburuk Ekonomi, Ganjar: Saatnya Kita Berpikir Kembali
Ade Armando Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP Sebagai Blunder Besar