bisnisbandung.com - Pemecatan Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan PDI Perjuangan (PDIP) mejadi sorotan, salah satunya pegiat media sosial Alifurahman.
Alifurrahman mengulas pernyataan menarik dari Dino Patti Djalal, seorang tokoh yang memiliki kedekatan historis dengan Partai Demokrat.
Pernyataan Dino menyebut bahwa pemecatan tersebut merupakan "karma politik" bagi Jokowi, mengacu pada peristiwa masa lalu yang melibatkan Demokrat.
“Demokrat tidak berkomentar sama sekali soal apa namanya Pak Jokowi yang dipecat, tidak seperti partai lain yang bilang "kita partai terbuka, siap menerima," dan sebagainya,” ujarnya dilansir dari 2045 TV.
Baca Juga: Sri Mulyani Tak Cocok Jadi Menteri? Prof Didin Beri Peringatan untuk Prabowo
“Tapi tiba-tiba muncul pernyataan Dino Patti Djalal. Dan ini ya, sekali lagi saya merasa bahwa ini mewakili perasaan banyak orang,” terusnya
Dino Patti Djalal, dikenal sebagai mantan Wakil Menteri Luar Negeri di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Beliau menyatakan bahwa pemecatan Jokowi dan keluarganya dari PDIP adalah balasan atas dugaan konspirasi dari lingkaran istana untuk mengambil alih Partai Demokrat secara tidak sah.
Meskipun Demokrat tidak secara resmi menanggapi peristiwa ini, Alifurrahman menilai bahwa pernyataan Dino seolah mewakili perasaan kader-kader Demokrat, termasuk SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Langkah Mundur Demokrasi Kata Rinny Budoyo
Alifurrahman menggarisbawahi bahwa Partai Demokrat tampaknya memiliki kepuasan tersendiri terhadap pemecatan tersebut.
“Jadi, pernyataan dari Dino Patti Djalal tentang pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby yang kemudian dianggap sebagai sebuah karma itu, kayaknya disyukuri oleh Partai Demokrat juga,” bebernya.
Bagi Demokrat, Jokowi pernah dianggap sebagai ancaman politik ketika diduga mendukung upaya kudeta partai melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti: Pemecatan Jokowi oleh PDI-P adalah Karma Politik