“Stigma publik yang begitu kencang membuat akhirnya orang yang enggak tahu masalah, seakan-akan lebih tahu daripada orang yang terlibat dalam masalah tersebut, padahal malah bikin masalah,” terusnya.
Ia mengajak masyarakat dan para pemimpin untuk fokus pada pekerjaan besar yang masih menjadi tanggung jawab bersama, daripada terus mempersoalkan masalah yang sudah selesai.
Selain itu, ia mengkritik keterlibatan pihak luar, seperti komentar dari tokoh Malaysia, dalam polemik ini. Baginya, urusan internal Indonesia tidak semestinya menjadi perhatian negara lain.***