Polemik Miftah Maulana Usai, Rudi S Kamri: Tanpa Dia Mengundurkan Diri Pun Pasti akan Dipecat

bisnisbandung.com - Miftah Maulana Habiburrahman resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Keputusan ini datang setelah serangkaian kontroversi yang melibatkan perilakunya yang dianggap tidak berperasaan dengan berbicara kasar menghina pedagang Es Teh.

 Langkah ini diyakini sebagai respons atas berbagai desakan dari masyarakat, termasuk petisi-petisi yang mendesak pencopotannya dan telah ditandatangani ratusan ribu orang.

Rudi S. Kamri, seorang pengamat, menyebut pengunduran diri ini merupakan langkah tepat.

“Saya tidak sedih, malah justru saya berbahagia, karena memang saatnya, memang pantas menurut saya kalau Miftah ini mengundurkan diri dengan segala kontroversi yang begitu panjang,” lugasnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional Bahas Strategi, Luhut Optimis Ekonomi RI Tumbuh 8%

 Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan bahwa Miftah menyadari tekanan publik yang besar atas rekam jejaknya, yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan penghormatan terhadap masyarakat.

Kontroversi yang melibatkan Miftah mencakup sejumlah pernyataan dan tindakan yang dinilai merendahkan pihak lain, baik di media sosial maupun di ruang publik.

“Dari rekam jejak digital yang kita kulik-kulik, kita kumpulkan, memang luar biasa. Saya pernah sampaikan menghina Ibu Yati Pesek, menghina penjual es, memperlakukan istrinya dengan tidak hormat, kemudian juga menggoblok-goblokkan dokter, dan sebagainya,” beber Rudi S Kamri.

Baca Juga: BRI Torehkan Prestasi Sabet 7 Penghargaan di Ajang Bergengsi Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum 2024

Pengunduran diri Miftah juga diyakini akan meringankan tugas Presiden Prabowo Subianto dalam mengevaluasi posisi strategis tersebut.

“Jadi, menurut saya cara Miftah untuk mundur begini lebih baik daripada dipecat. Meskipun saya yakin tanpa dia mengundurkan diri pun pasti akan dipecat,” lanjutnya.

Rudi S Kamri menyoroti pentingnya memilih figur yang tepat untuk jabatan ini, yaitu seseorang yang memiliki integritas, kapasitas intelektual, dan kapabilitas yang mumpuni.

Baca Juga: Miftah Maulana Mundur, Rocky Gerung: Saatnya Pejabat Lain Ikut Bertanggung Jawab!