Bisnisbandung.com - Pengamat politik senior Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan analisisnya terkait posisi politik Jokowi.
Menurut Ikrar Nusa Bhakti, Jokowi berada dalam kondisi yang semakin terpojok.
Bahkan Ikrar Nusa Bhakti menilai Jokowi menunjukkan sikap yang cenderung arogan setelah kekuasaan yang dimilikinya berangsur-angsur melemah.
Baca Juga: ADPMET Sampaikan dalam Rakornas Keprihatinan atas Kriminalisasi BUMD Migas Pengelola PI-10%
Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan Jokowi yang selama dua periode memegang kendali penuh atas pemerintahan kini mulai kehilangan pengaruhnya.
Dikutip dari youtube Abraham Samad SPEAK UP, Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan “Jokowi terlihat mulai kehilangan cengkeramannya di arena politik.”
“Dukungan elite politik mulai terpecah dan hal ini membuatnya harus mengambil langkah-langkah defensif,” ujar Ikrar.
Menurut Ikrar Nusa Bhakti sikap arogan yang ditunjukkan Jokowi tampak dari pernyataannya yang belakangan ini sering kali menyerang pihak-pihak tertentu secara terbuka.
Baca Juga: Langkah Cerdas Memahami Tren Pasar Kripto dan Informasi Penting di Baliknya
Hal ini dinilai sebagai upaya untuk mempertahankan citra dan kekuasaannya.
"Jokowi terlihat lebih sering mengeluarkan pernyataan keras yang bertujuan menunjukkan kekuatannya tetapi justru menandakan kegelisahannya," jelas Ikrar Nusa Bhakti.
Ikrar Nusa Bhakti juga menyoroti tekanan yang datang dari partai-partai politik pendukung Jokowi yang mulai menunjukkan sikap independen.
“PDIP meskipun partai asal Jokowi kini lebih memprioritaskan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Belum lagi partai-partai lain yang lebih memilih menjaga jarak dengan pemerintah di pengujung masa jabatan ini,” ungkapnya.
Dari sisi eksternal kritik masyarakat terhadap kebijakan Jokowi juga terus meningkat.
Baca Juga: Paling Tepat Jokowi Membuat Partai Sendiri, Yunarto Wijaya: Jangan Hanya Menjadi Anggota