bisnisbandung.com - Anggota DPR RI, Deddy Sitorus, menegaskan pentingnya reformasi dalam institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Ia mengungkapkan langkah ini diperlukan untuk memastikan Polri tetap berada pada jalur yang sesuai dengan konstitusi dan nilai-nilai Pancasila, serta tidak melenceng menjadi alat kekuasaan.
“Jadi, yang kita inginkan itu perbaikan. Perbaikan itu tidak bisa dilakukan kalau tidak dimulai dengan perasaan: Oh, kita belum sempurna, atau Oh, ada yang tidak benar,” ungkapnya dilansir dari youtube Indonesia Lawyers Club.
“Tapi kalau sudah merasa sempurna, sudah merasa tidak ada yang kurang, lalu siapa yang akan mengoreksi polisi di negara ini,” sambungnya.
Baca Juga: Efek Jokowi Tidak Lagi Sakti, Rinny Budoyo: Endorsannya Tidak Bisa Menangkan Calon yang Sowan
Polri merupakan salah satu institusi dengan kekuatan besar di Indonesia. Namun, kekuatan ini, menurut Deddy Sitorus, perlu diawasi dan dikoreksi agar tidak terjadi penyimpangan.
Ia mengatakan kekhawatirannya jika Polri digunakan untuk kepentingan tertentu di luar hukum, seperti intervensi dalam proses politik, yang pernah terjadi pada Pilkada sebelumnya.
Deddy Sitorus menekankan bahwa upaya reformasi ini bukan bentuk permusuhan terhadap Polri, melainkan langkah untuk memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Baca Juga: PDIP Baru Umumkan Pemecatan Jokowi, Ray Rangkuti: Mecegah Sentimen Publik yang Negatif
Dengan demikian, institusi Polri dapat kembali fokus pada perannya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Dalam pandangan Deddy Sitorus, reformasi tidak mungkin tercapai tanpa adanya kesadaran dari pihak internal Polri untuk menerima kritik dan melakukan evaluasi.
Ia menyoroti bahwa setiap kelemahan atau penyimpangan yang terjadi harus diakui dan diperbaiki, sehingga Polri dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Tri Brata dan Catur Prasetya.
Baca Juga: Jokowi Berkunjung ke Rumah Prabowo, Rocky Gerung Menduga Ada Kegelisahan Dua Pihak