Bisnisbandung.com - Pernyataan kontroversial kembali dilontarkan oleh tokoh senior Eros Djarot.
Eros Djarot mengkritisi peran Joko Widodo (Jokowi) dalam konstelasi politik Pilkada 2024 sembari mengungkapkan bahwa pengaruh terbesar justru berasal dari apa yang ia sebut sebagai "Partai Cokelat."
Eros Djarot mempertanyakan narasi dominasi Jokowi dalam Pilkada 2024.
Baca Juga: Panas! Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan, Rocky Gerung Kritik Balik
Menurutnya hasil Pilkada di berbagai daerah termasuk kekalahan di Jakarta menunjukkan bahwa pengaruh Jokowi tidak signifikan.
Ia bahkan menyebut bahwa Jokowi kini lebih mirip "ayam gundul yang kehilangan bulu," simbolisasi yang ia gunakan untuk menggambarkan penurunan daya tarik politik Jokowi.
Dikutip dari youtube 2045 TV, Eros Djarot menjelaskan "Jokowi gagal total menghabisi PDIP. Di tempat tinggalnya sendiri saja kalah. Ini menunjukkan bahwa rakyat mulai independen dan tidak lagi mudah dipengaruhi oleh Jokowi."
Salah satu poin paling menarik adalah pengakuan Eros tentang "Partai Cokelat," yang ia sebut memiliki pengaruh besar dalam memobilisasi kekuatan politik dan ekonomi.
Ia menyebut bahwa kekuatan ini lebih mendominasi dibandingkan pengaruh Jokowi.
Baca Juga: Ade Armando Geram Terhadap PDIP: Hati-Hati Dalam Melontarkan Tuduhan
"Bukan Jokowi efek tapi Partai Cokelat efek yang lebih dominan. DPR harus segera memanggil pihak terkait untuk menjelaskan maksud dari istilah ini," tegas Eros Djarot.
Ia juga menyinggung adanya aktor-aktor yang lebih kuat di balik layar yang mengendalikan narasi politik dan memastikan agar "konstelasi yang ada tidak berubah."
Eros Djarot menyoroti buruknya pendidikan politik dalam Pilkada terutama terkait cara-cara licik yang digunakan untuk menang.
Ia menyarankan agar kemenangan diraih dengan penuh integritas.
Baca Juga: Benarkah ‘Parcok’ Itu Ada? Adi Prayitno: Panggil mereka! Tunjukkan Bukti-Buktinya