Sobary juga mengkritik fenomena "kelompok hore-hore," yaitu pendukung fanatik Jokowi yang disebutnya membela tanpa mempertimbangkan fakta.
Menurutnya, dukungan semacam ini hanya memperpanjang ilusi keberhasilan dan mengaburkan realitas kegagalan pemerintah.
Hal ini semakin mempertegas perlunya ruang politik yang bebas dari pengaruh Jokowi agar regenerasi kepemimpinan dapat berlangsung tanpa hambatan.
“Kita bukan bicara tentang suksesnya Jokowi, ini namanya pembicaraan tentang kegagalan pemerintah Jokowi,” ucapnya.
“Kalau gagal ya gagal, ya sudahlah. Jangan tampil di masyarakat. Biarkan panggung politik diisi oleh penggantinya, entah apa isinya, tapi panggung politik tidak ada unsur Jokowi lagi,” tegas Mohamad Sobary.***
Baca Juga: Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah