Sobary juga mengkritik fenomena "kelompok hore-hore," yaitu pendukung fanatik Jokowi yang disebutnya membela tanpa mempertimbangkan fakta.
Menurutnya, dukungan semacam ini hanya memperpanjang ilusi keberhasilan dan mengaburkan realitas kegagalan pemerintah.
Hal ini semakin mempertegas perlunya ruang politik yang bebas dari pengaruh Jokowi agar regenerasi kepemimpinan dapat berlangsung tanpa hambatan.
“Kita bukan bicara tentang suksesnya Jokowi, ini namanya pembicaraan tentang kegagalan pemerintah Jokowi,” ucapnya.
“Kalau gagal ya gagal, ya sudahlah. Jangan tampil di masyarakat. Biarkan panggung politik diisi oleh penggantinya, entah apa isinya, tapi panggung politik tidak ada unsur Jokowi lagi,” tegas Mohamad Sobary.***
Baca Juga: Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah
Artikel Terkait
Megawati Sentil Jokowi dan Prabowo, Rudi S Kamri: Ini Negarawan Paling Mumpuni di Indonesia
Jokowi Sibuk Campuri Pilkada di Jakarta dan Jawa Tengah, Rudi S Kamri: Tidak Ada Integritas
Luhut vs Jokowi, Rinny Budoyo: Pertarungan Dua Kubu Relawan di Pilkada Jakarta 2024
Jokowi Jadi Juru Kampanye, Rahma Badjeber: Apakah Ini Merusak Citra Politiknya?
Ridwan Kamil Terjebak di Jakarta? Prof. Lely Arrianie: Dukungan Jokowi Belum Cukup?
Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah