Bisnisbandung.com - Ridwan Kamil kembali menjadi sorotan dalam dinamika politik DKI Jakarta.
Menurut pengamat komunikasi politik Prof. Lely Arrianie langkah Ridwan Kamil yang disebut-sebut “menempel” pada Jokowi memunculkan pertanyaan tentang kepercayaan dirinya dalam menghadapi pertarungan politik di ibu kota.
Meski mendapat dukungan dari Jokowi elektabilitas Ridwan Kamil di survei justru tidak signifikan.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp158,6 Triliun untuk Dorong UMKM Naik Kelas, Inklusi dan Graduasi Jadi Fokus
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Lely Arrianie menjelaskan "Ridwan Kamil sebenarnya Jawa Barat banget bukan Jakarta."
"Tapi dia seperti dipaksa untuk maju di DKI. Karena itu dia merasa perlu menempel pada orang yang mendukungnya yaitu Jokowi," ujar Lely Arrianie.
Lely Arrianie menilai jika Ridwan Kamil benar-benar percaya diri angka elektabilitasnya harusnya naik pesat.
"Faktanya pasangan Pramono Anung dan Doel justru lebih unggul. Ridwan Kamil harus kerja keras dengan teknik transfer dukungan tapi hasilnya belum terlihat maksimal," tambahnya.
Baca Juga: Sukses Budidaya Alpukat Berkat Program Klasterku Hidupku BRI, Inspirasi dari Desa Baran Gembongan
Di sisi lain Prof. Lely Arrianie mengungkapkan adanya aroma dendam politik yang tak pernah selesai dalam pertarungan ini.
PDIP menurutnya tengah memainkan strategi besar untuk mengakomodasi berbagai kepentingan termasuk pendukung Ahok dan kelompok yang disebut “Anak Abah”.
"PDIP ini pintar memadukan kepentingan tapi dendam politik di antara pendukung Abah dan Jokowi masih terasa. Ini perang antar kepentingan lama yang sulit diselesaikan," jelasnya.
Lely Arrianie juga menyoroti kemungkinan kekecewaan pendukung Ridwan Kamil di Jawa Barat jika dia benar-benar fokus ke Jakarta.
Baca Juga: Beberapa Jurusan Kuliah Ini Dinilai Mudah Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus