Bisnisbandung.com - Said Didu melihat penetapan tersangka terhadap Tom Lembung sebagai bagian dari dinamika politik di balik layar.
Ia menilai ada kesalahan perhitungan politik yang dilakukan oleh Zulkifli Hasan, dalam upaya memanfaatkan situasi untuk mendekatkan diri kepada Presiden Jokowi di masa lalu.
"Saya melihat ini sebagai sebuah kecelakaan. Kadang-kadang, tangan Allah bekerja dengan cara yang tak kita duga," jelasnya dilansir dari youtube Forum Keadilan TV.
Said Didu menjelaskan bahwa penyelidikan Tom Lembong dimulai di tengah ketidakpastian pencalonan presiden dan wakil presiden pada 2023, diduga sebagai strategi politik Zulkifli untuk mengamankan dukungan Jokowi terhadap Erik Thohir.
Baca Juga: Mantan Presiden Jokowi Berkampanye di Jawa Tengah, Rocky Gerung: Menunjukan Kepanikan
“Begini, saya punya keyakinan bahwa ini adalah kesalahan perhitungan politik Zulkifli Hasan. Kenapa? Karena Karena pada Oktober 2023, saat Jaksa Agung menggeledah Kementerian Perdagangan, langsung ada pernyataan bahwa Zulkifli Hasan tidak akan dipanggil,” ucapnya.
Menurut analisisnya, Zulkifli Hasan ingin menjadikan kasus tersebut sebagai alat tawar politik, terutama mengingat posisi Tom Lembong yang diketahui mendukung Anies Baswedan. Namun, dinamika ini tidak berjalan sesuai rencana.
“Zulkifli ingin mendapatkan "kartu As" untuk mendekati Jokowi agar Jokowi mendukung Erik Tohir. Sehingga, dia menyerang Tom Lembong,” kata Said Didu.
Baca Juga: Refly Harun Kritik Lambatnya Penanganan Kasus Zarof Ricar: Prabowo Tidak Cukup Punya Determinasi
“Kasus Tom Lembong ini terjadi pada 2023, pada saat belum ada kepastian mengenai calon presiden dan wakil presiden,” terusnya.
Said Didu menyebut bahwa dugaan Zulkifli Hasan di baliknya, karena adanya pernyataan dari pihak kejaksaan yang tidak menempatkan Zulkifli dalam posisi tersangka saat penggeledahan Kementerian Perdagangan.
Hal ini memunculkan dugaan bahwa investigasi lebih diarahkan pada keterlibatan Tom Lembong, yang saat itu aktif sebagai figur penting dalam tim Anies Baswedan.
Lebih jauh, Said Didu menilai bahwa tindakan ini juga mencerminkan perubahan peta kekuatan politik.
Baca Juga: Anies Tinggalkan PKS Dukung PDIP di Pilgub Jakarta, Rocky Gerung; Taktik Politik yang Canggih