Bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary memberikan sorotan kritis terhadap Presiden Prabowo Subianto yang secara terang-terangan memberikan dukungan untuk pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilkada, Jawa Tengah.
Ia menilai tindakan Prabowo dalam mendukung salah satu calon gubernur di Jawa Tengah sebagai langkah yang mencerminkan adanya permainan politik licik, di mana presiden seolah-olah "dikorbankan."
Sobary melihat dukungan Prabowo kepada calon tertentu, yang terjadi setelah pertemuannya dengan mantan Presiden Jokowi , sebagai bukti adanya manuver politik yang memanfaatkan posisi presiden.
Baca Juga: Strategi Diplomasi Indonesia di Tengah Kepentingan Global, Rocky Gerung Membaca Langkah Prabowo
“Awalnya kelihatannya hanya pertemuan biasa, hanya obrolan. Tapi, ternyata muncullah sebuah video yang menunjukkan bahwa presiden kita ini memberi dukungan,” ujarnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
“Wah, rakyat Jawa Tengah diminta untuk memberikan suara kepada jagonya Pak Mul. Ya, jagoannya itu seorang polisi. Itulah calon yang didukung. Alangkah memalukan, Bung. Alangkah memalukan,” lanjutnya
Ia mempertanyakan mengapa Jokowi, yang semestinya memiliki peran aktif, justru enggan turun langsung sebagai juru kampanye, sementara Prabowo justru harus berada di garis depan.
Baca Juga: Dokter Tifa Ungkap Langkah Presiden Prabowo Bikin Amerika dan China Ketar-Ketir
Menurut Sobary, tindakan Jokowi tersebut lebih menunjukkan kehati-hatian politik untuk menghindari risiko kekalahan.
Sebaliknya, Prabowo dianggap telah dijadikan "alat" untuk menjalankan agenda tertentu, yang pada akhirnya justru bisa mencoreng citra presiden sebagai pemimpin bangsa.
Pandangan Sobary menyoroti bagaimana Jokowi, dengan strategi yang ia nilai licik, berhasil mendorong Prabowo untuk terlibat dalam manuver politik yang penuh risiko.
“Sekarang, kepada kalian yang berada di istana dan di partai, apakah kalian tidak malu? Mantan presiden sudah berhasil ‘mengorbankan’ presiden kalian,” lugasnya.
“Presiden diminta untuk turun tangan kampanye, meminta penduduk Jawa Tengah memilih calon yang didukung seorang polisi dan putra seorang kiai untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur,” terus Sobary.
Baca Juga: KPID Jabar Beri Apresiasi Jadwal Debat di Prime Time, Jalu: Jam Tayang Hantu itu Kontraproduktif