Lebih jauh, Budi Arie juga menyebut bahwa Tony Tobong memiliki keterkaitan dengan tim sukses pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, yang saat ini mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Pernyataan ini segera ditanggapi dengan somasi oleh tim hukum Pramono dan Rano yang meminta Budi Arie untuk mengklarifikasi tudingannya. Mereka menegaskan bahwa Tony tidak terdaftar sebagai anggota tim sukses Pramono-Rano.
Keterlibatan Budi Karya Sumadi dalam kontroversi ini semakin memancing spekulasi publik, terlebih lagi karena muncul foto-foto Tony Tobong bersama beberapa menteri kabinet.
Termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam grup musik "Elek Yo Ben." Foto Tony bersama Presiden Jokowi juga ikut beredar, memperlihatkan kedekatannya dengan lingkaran politik elit Tanah Air.
Baca Juga: Prabowo Hati-hati dengan Utang China! Rocky Gerung: Dalam Politik Tak Ada Makan Siang Gratis
Persoalan ini kini kian merambah ke berbagai isu politik lain, termasuk rumor bahwa organisasi Projo, yang dipimpin oleh Budi Arie, akan bertransformasi menjadi partai politik pada Desember mendatang.
Di tengah kontroversi, logo Projo bahkan diparodikan menjadi "Pro Judi Online" oleh sebagian netizen, mengingat keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online ini.
“Mengapa tidak memanggil orang-orang seperti Budi Arie untuk memberikan keterangan, ketimbang terus terlibat dalam polemik dengan Menteri Budi Karya Sumadi, dan sekarang dengan tim sukses dari Pramono Anung dan Rano Karno,” pungkas Hersubeno Arief.***