Bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlibatan beberapa staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di bawah kepemimpinan Budi Arie dalam kasus judi online.
Sobary menyoroti hal ini sebagai cerminan dari fenomena “zaman edan,” di mana pelanggaran terhadap norma dan aturan semakin terbuka dan cenderung dibiarkan.
Ia menegaskan bahwa Budi Arie, yang juga bagian dari kelompok pendukung Jokowi, seharusnya berperan dalam mengawasi dan memberantas perjudian online. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
Baca Juga: Ada Apa dengan Prabowo? Said Didu: Kami Berada di Belakang Bapak untuk Menyelamtkan Bangsa
“Nah, ini anak buahnya menteri, wah, kita sebut saja Kemenkominfo, gitu aja, Bung. Anak buahnya Budi Arie itu Projo, Bung. Projo itu,” gamblangnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
“Mereka punya anak buah yang seharusnya menjaga, menyelamatkan, dan mengontrol judi online agar tidak ada perjudian. Tapi mereka yang seharusnya melakukan kontrol itu malah melanggar, melanggar, melanggar,” terusnya.
Sobary menilai bahwa keterlibatan beberapa pegawai tersebut dalam praktik perjudian online menunjukkan adanya keuntungan pribadi yang didapat, sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian serius.
Ia menyayangkan bahwa mereka yang bertugas mengamankan aturan malah turut terlibat dalam pelanggaran yang merugikan masyarakat luas.
Lebih lanjut, Sobary menyebut kondisi ini sebagai bagian dari situasi yang menyerupai ajaran zaman Ronggowarsito, yaitu “zaman edan.”
“Kalau tidak salah, ada 11 orang anak buahnya Budi Arie, 11 orang anak buah Budi Ari, sama-sama beramai-ramai ‘edan-edanan’ berada dalam zaman edan, melanggar aturan yang begitu jelas seharusnya mengamankan tapi malah merusak aturan keamanan,” ujarnya.
Baca Juga: Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Dalam perspektif ini, pelanggaran terhadap etika dan tata tertib sering kali terjadi dan diabaikan. Sobary mengungkapkan bahwa pelanggaran nilai yang fundamental ini membawa dampak serius pada kehidupan sosial dan merusak tatanan masyarakat.
Fenomena ini, menurut Sobary, mengisyaratkan bahwa tindakan semacam ini telah menjadi masalah terpelihara yang membutuhkan kesadaran serta ketegasan dari berbagai pihak.
Artikel Terkait
Budi Arie Bantah Terlibat Skandal Judol, Hersubeno Arief: Sebaiknya Datangi Polisi
Projo Bongkar Fitnah, Handoko Tegaskan Budi Arie Tak Terlibat Judi Online
Budi Arie Dianggap Kurang Kapabel, Denny Siregar: Menteri Harus Paham Bidangnya
Kasus Judi Online Kominfo, Mahfud MD Sebut Budi Arie Harus Diperiksa Polisi
Budi Arie Ungkap Alasan Rekrut Pegawai Komdigi Gagal Seleksi, Utamakan Skill di Atas Ijazah
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo