Sobary Sebut Ini ‘Zaman Edan’ Tak Habis Pikir Anak Buah Budi Arie Terlibat Judi Online

photo author
- Selasa, 12 November 2024 | 21:30 WIB
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

Bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlibatan beberapa staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di bawah kepemimpinan Budi Arie dalam kasus judi online.

Sobary menyoroti hal ini sebagai cerminan dari fenomena “zaman edan,” di mana pelanggaran terhadap norma dan aturan semakin terbuka dan cenderung dibiarkan.

 Ia menegaskan bahwa Budi Arie, yang juga bagian dari kelompok pendukung Jokowi, seharusnya berperan dalam mengawasi dan memberantas perjudian online. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Juga: Ada Apa dengan Prabowo? Said Didu: Kami Berada di Belakang Bapak untuk Menyelamtkan Bangsa

“Nah, ini anak buahnya menteri, wah, kita sebut saja Kemenkominfo, gitu aja, Bung. Anak buahnya Budi Arie itu Projo, Bung. Projo itu,” gamblangnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

“Mereka punya anak buah yang seharusnya menjaga, menyelamatkan, dan mengontrol judi online agar tidak ada perjudian. Tapi mereka yang seharusnya melakukan kontrol itu malah melanggar, melanggar, melanggar,” terusnya.

Sobary menilai bahwa keterlibatan beberapa pegawai tersebut dalam praktik perjudian online menunjukkan adanya keuntungan pribadi yang didapat, sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian serius.

Baca Juga: Kominfo Hancur di Tangan Geng Judol, Islah Bahrawi: Uang Miliaran Rupiah dan Praktik Pemblokiran Berbayar

Ia menyayangkan bahwa mereka yang bertugas mengamankan aturan malah turut terlibat dalam pelanggaran yang merugikan masyarakat luas.

Lebih lanjut, Sobary menyebut kondisi ini sebagai bagian dari situasi yang menyerupai ajaran zaman Ronggowarsito, yaitu “zaman edan.”

“Kalau tidak salah, ada 11 orang anak buahnya Budi Arie, 11 orang anak buah Budi Ari, sama-sama beramai-ramai ‘edan-edanan’ berada dalam zaman edan, melanggar aturan yang begitu jelas seharusnya mengamankan tapi malah merusak aturan keamanan,” ujarnya.

Baca Juga: Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu

Dalam perspektif ini, pelanggaran terhadap etika dan tata tertib sering kali terjadi dan diabaikan. Sobary mengungkapkan bahwa pelanggaran nilai yang fundamental ini membawa dampak serius pada kehidupan sosial dan merusak tatanan masyarakat.

Fenomena ini, menurut Sobary, mengisyaratkan bahwa tindakan semacam ini telah menjadi masalah terpelihara yang membutuhkan kesadaran serta ketegasan dari berbagai pihak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X