nasional

Gibran Kompetitor Terdekat Prabowo, Eep Saefulloh: Dia Seolah Mempersiapkan untuk 2029

Minggu, 10 November 2024 | 07:40 WIB
Gibran (kiri) dan Prabowo (kanan) (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Eep Saefulloh Fatah mengemukakan pandangan menarik tentang peran Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden yang memiliki potensi besar untuk menjadi tokoh penting di masa depan, bahkan sebagai pesaing terdekat Presiden Prabowo Subianto pada Pemilu 2029.

 Menurutnya, Gibran tidak hanya akan sekadar menjadi pendamping, tetapi juga mungkin membangun kekuatan politiknya sendiri, sebuah posisi yang dapat menantang status quo dalam koalisi pemerintahan.

"Pada hari pelantikannya saja, ia sudah melakukan sejumlah kegiatan. Di hari-hari setelah pelantikan, ia bertemu dengan beberapa pimpinan negara sahabat, dan tentu saja ini akan berlanjut ke depannya," ucapnya  dilansir dari youtube Keep Talking.

Baca Juga: Bivitri Susanti Bongkar Taktik Pemerintah Melemahkan Masyarakat Sipil Sejak Era Jokowi Hingga Prabowo

Eep Saefulloh menekankan pentingnya konsep "kohabitasi," yaitu model kepemimpinan di mana dua tokoh dengan latar belakang dan pandangan politik berbeda harus bekerja bersama.

Contoh kepemimpinan ini pernah terlihat dalam kohabitasi antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada 2004, serta Jokowi dengan Jusuf Kalla pada 2014.

Dalam pemikiran Eep Saefulloh, kohabitasi yang kuat berpotensi memberikan peran besar bagi wakil presiden dalam pengambilan keputusan, terutama jika ia memiliki basis partai atau dukungan politik yang solid.

Di sisi lain, Eep Saefulloh melihat bahwa peran aktif Gibran dalam pemerintah Prabowo membuka peluangnya untuk membangun citra yang kuat di mata publik, terutama jika ia dapat mengelola persepsi positif melalui media.

Baca Juga: Politik Fitnah Tak Mempan untuk Jokowi, Silfester Matutina: Semua Omong Kosong

“Jika Gibran berhasil, ia bisa membangun persepsi semacam itu. Dalam realitas media, ada persaingan antara pejabat publik, presiden, dan wakil presiden untuk tampil paling ciamik, paling asyik, dan paling atraktif di hadapan media,” ungkapnya.

 Hal ini menjadi penting mengingat di era media sosial, setiap pejabat publik bisa memanfaatkan platform untuk membangun citra dan memperluas basis dukungan.

Eep Saefulloh  mencatat bahwa peran media sosial akan menjadi medan persaingan bagi Gibran dalam mengukir popularitas yang sejalan dengan kepentingan politiknya.

Lebih jauh, Eep Saefulloh  juga mencetuskan istilah "Pedang Gibran Bermata Dua" untuk menggambarkan dualitas peran Gibran.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tidak Prioritaskan IKN, Sulfikar Amir: Prioritasnya Berbeda dengan Jokowi

Halaman:

Tags

Terkini