Bisnisbandung.com - Dalam pidatonya baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menyoroti soal korupsi yang dinilainya masih menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Pidato tersebut menarik perhatian berbagai kalangan termasuk pengamat politik Effendi Gazali yang memberikan tanggapan kritisnya.
Menurut Effendi Gazali persoalan korupsi memang sangat kompleks dan sekadar menyampaikan pidato keras saja tidak cukup tanpa aksi nyata.
Baca Juga: BRI Dorong Kreativitas Anak Muda di Fashion dan Lifestyle Lewat USS 2024 Presented by BRImo
Dalam pidatonya Prabowo menyinggung banyaknya kebocoran anggaran dan penyelewengan yang terjadi di berbagai level pemerintahan.
Effendi Gazali menyoroti bagaimana kolusi antara pejabat politik dengan pengusaha nakal telah merusak integritas sistem negara.
Effendi Gazali menegaskan bahwa praktik semacam ini tidak hanya menggerogoti keuangan negara tetapi juga merusak masa depan generasi mendatang.
"Banyak kebocoran yang membahayakan masa depan anak-anak kita. Para pejabat, pengusaha yang tidak patriotik, berkontribusi terhadap kebocoran-kebocoran ini," ujar Effendi Gazali yang dikutip dari youtube metro tv.
Baca Juga: How Do Socket Outlets Contribute to Electrical Safety?
Effendi Gazali menilai bahwa meskipun Undang-Undang Perampasan Aset dapat menjadi langkah maju, hal ini bukanlah solusi tunggal untuk memberantas korupsi.
Effendi Gazali menekankan pentingnya revisi menyeluruh terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan membangun sistem anti-korupsi yang kuat dan berkelanjutan.
"Kita sepakat bahwa korupsi adalah masalah besar. Namun yang publik inginkan adalah langkah nyata apa yang akan dilakukan Pak Prabowo untuk memberantas korupsi ini," ujar Effendi Gazali.
Effendi Gazali juga mengkritisi lambannya proses pengesahan undang-undang perampasan aset.
Menurutnya meski ada dukungan dari berbagai pihak undang-undang ini belum juga disahkan, bahkan di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Juga: BRICS Terbitkan Uang Baru Dan Akan Mendominasi, Dolar AS Siap Turun Drastis