Bisnisbandung.com - Peristiwa pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air dan diaspora dari lima benua di Kemang, Jakarta Selatan, telah memicu perdebatan hangat di ruang publik, Rocky Gerung turut menyoroti hal tersebut.
Diskusi yang dihadiri oleh beberapa tokoh nasional, seperti Refly Harun, Said Didu, dan Din Syamsuddin, terganggu oleh sekelompok orang yang menyebabkan kericuhan.
Meskipun belum sepenuhnya jelas apakah kejadian ini dapat dikategorikan sebagai pembubaran resmi, beberapa pihak menduga adanya pembiaran oleh pihak keamanan.
“Memang benar, peristiwa ini harus diusut karena semuanya terekam oleh berbagai kamera, dan terlihat ada semacam ‘pembiaran’ (act of omission), di mana petugas keamanan membiarkan peristiwa itu terjadi,” ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Viral! Video Zulkifli Hasan Beri Gepokan Uang Kepada Cucunya, Netizen: Duit Dari Mana?
Rocky Gerung menekankan pentingnya pengusutan tuntas atas insiden ini. Menurutnya, kejadian ini terekam jelas oleh beberapa kamera, yang menunjukkan adanya potensi "pembiaran" dari petugas keamanan yang seharusnya mencegah kericuhan tersebut.
“Artinya, petugas keamanan tidak menjalankan tugasnya untuk mencegah. Itu dasar masalahnya. Jadi, sekali lagi, celah hukum terbuka untuk diterapkan bahkan terhadap petugas keamanan, karena mereka diduga sengaja membiarkan peristiwa tersebut terjadi,” lanjutnya.
Rocky Gerung menyoroti bahwa tugas utama aparat keamanan adalah melindungi dan mencegah hal-hal yang dapat mengancam kebebasan sipil, termasuk kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Kaos ‘Korban Mulyono’ Viral Setelah Kaesang Pamer Rompi ‘Anak Mulyono’, Ini Harga dan Penjelasannya
“Fungsi utama petugas keamanan adalah mencegah, tetapi di banyak rekaman kamera terlihat bahwa bahkan ada interaksi seperti berpelukan dengan para pelaku, sehingga terbaca adanya relasi antara pelaku dan petugas keamanan,” ujarnya.
Rocky Gerung menilai insiden ini semakin menjadi sorotan publik karena ada dugaan relasi antara pelaku kericuhan dan aparat keamanan.
Dalam berbagai rekaman, terlihat bahwa beberapa petugas terlihat berinteraksi dengan pelaku, memunculkan pertanyaan mengenai posisi aparat dalam kejadian tersebut.
Beberapa pihak, termasuk lembaga seperti Setara Institute, mulai mempertanyakan perlindungan hak-hak warga negara dalam konteks ini.
Baca Juga: Jokowi Bikin Geger Klaim IKN Bukan Keinginannya, Rocky Gerung Sebut Kritiknya Sekarang Terbukti