nasional

Proyek IKN Hanya Alat Pencucian Uang bagi Para Oligarki? Analisa Faizal Assegaf

Jumat, 27 September 2024 | 21:00 WIB
Faizal Assegaf (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Faizal Assegaf menyampaikan pandangan kritisnya mengenai proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam pernyataannya di Indonesia Lawyers Club, yang dipandu oleh Karni Ilyas, Faizal Assegaf menilai proyek IKN tidak memiliki nilai strategis di era digital saat ini dan justru dianggap sebagai beban bagi bangsa.

Faizal Assegaf menegaskan bahwa gagasan pemindahan ibu kota tersebut tidak relevan di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat.

Menurutnya, pembangunan IKN hanya menjadi sebuah proyek yang dipaksakan dan tidak efisien.

Baca Juga: Oligarki Rampas Tanah Rakyat, Said Didu Peringatkan Prabowo Indonesia Bisa Hancur!

 Ia mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengakui bahwa proyek ini sulit untuk dilaksanakan. "Pak Jokowi sendiri sudah mengatakan sulit, tidak gampang, dan tidak bisa dilakukan dengan mudah," ujar Faizal Assegaf.

Lebih jauh, Faizal menyatakan bahwa proyek IKN berpotensi menjadi alat pencucian uang bagi para oligarki yang mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintahan Jokowi.

 Ia menduga bahwa investasi yang dijanjikan tidak pernah terwujud, dengan hanya melibatkan kelompok-kelompok tertentu yang diuntungkan oleh pemerintah.

"Investor yang datang hanyalah koncoisme, orang-orang yang diuntungkan oleh kebijakan Jokowi itu sendiri," lanjut Faizal.

Baca Juga: Menanti Aksi Gibran, Ipang Wahid: Bisakah Ia Mencuri Perhatian di Era Prabowo

Ia juga menyoroti hilangnya keterlibatan sejumlah tokoh asing, seperti Tony Blair, yang sebelumnya disebut-sebut akan berpartisipasi dalam proyek ini.

 "Tony Blair sudah kabur, jadi tidak ada satu gambaran yang memberi harapan bahwa proyek ini akan berjalan sebagaimana janji Pak Jokowi," kata Faizal.

Faizal Assegaf mengusulkan agar proyek ini diaudit secara menyeluruh oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghindari fitnah dan memastikan tidak ada penyalahgunaan dana publik.

Baca Juga: Diduga Alami Psikopat, Dr. Tifa: Gibran Harus Jalani Brain CT Scan

Halaman:

Tags

Terkini