nasional

Fenomena Kotak Kosong di Pilkada, Rocky Gerung: Tanda Demokrasi Indonesia Mati

Selasa, 24 September 2024 | 14:00 WIB
Rocky Gerung seorang pengamat politik (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terkait fenomena kotak kosong yang marak di berbagai Pilkada.

Menurutnya keberadaan calon tunggal yang melawan kotak kosong ini menunjukkan gejala bahwa demokrasi di Indonesia semakin lemah.

Bahkan Rocky Gerun menyebut demokrasi sudah mati karena semua partai politik (parpol) bergabung dalam satu koalisi besar yang menguasai pemerintahan.

Baca Juga: Beragam Ide Bisnis di Akhir Tahun, Segera Ambil Peluang Ini!

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Jumlah calon kepala daerah yang melawan kotak kosong memang sudah turun dari 44 menjadi 37 setelah putusan MK Nomor 70 tahun 2024."

"Namun ini tetap fenomena yang tragis. Kenapa? Karena kotak kosong bukanlah penantang dalam demokrasi. Ini hanya membatalkan ide dasar dari sebuah persaingan politik yang sehat," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyoroti bahwa salah satu faktor yang menyebabkan fenomena ini adalah keberadaan Koalisi Indonesia Maju (KIM), sebuah koalisi besar yang mencakup hampir semua parpol.

Menurutnya langkah parpol-parpol yang bergabung dalam koalisi ini secara efektif meniadakan kompetisi politik di tingkat lokal maupun nasional.

Baca Juga: Strategi Bisnis Fashion Laris Manis, Simak Ya..

Rocky Gerung mengatakan "Semua partai politik bergabung dalam koalisi besar ini, tanpa ada ruang untuk oposisi. Ini bukan demokrasi lagi."

"Kalau semua partai ada di dalam pemerintahan siapa yang mengontrol mereka? Tidak ada lagi yang bisa menjadi penantang. Inilah tanda bahwa demokrasi kita sudah mati," tegas Rocky Gerung.

Ia menyebut fenomena ini sebagai "rekayasa politik" yang membunuh keindahan demokrasi.

"Keindahan demokrasi itu ada di keberagaman aspirasi. Kalau tidak ada pesaing artinya tidak ada aspirasi. Demokrasi yang sehat tumbuh dari persaingan ide dan gagasan, bukan monopoli kekuasaan," tambahnya.

Rocky Gerung juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap masa depan demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Ini Dia Tips Bisnis Di Bidang Pariwisata Agar Laris Manis!

Halaman:

Tags

Terkini