Bisnisbandung.com - Wacana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto memicu spekulasi terkait menurunnya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dinamika politik nasional.
Menurut pengamat politik Adi Prayitno, meskipun pertemuan ini belum terjadi, diskusinya sudah cukup untuk menimbulkan tanda tanya besar mengenai peran dan posisi Jokowi, terutama dalam konteks hubungannya dengan PDIP dan Megawati.
Sikap Jokowi yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, dengan anaknya Gibran Rakabuming Raka, semakin memperjelas adanya jarak politik antara Jokowi dan PDIP.
Baca Juga: Akbar Faizal Soroti Gibran, Pelantikan Tak Bisa Dibatalkan Tapi Etika Diabaikan
Adi Prayitno menilai, jika Jokowi benar-benar merasa nyaman dengan PDIP dan Megawati, ia tidak mungkin melangkah sendiri tanpa melibatkan partai yang selama ini mengusungnya. Ini menjadi indikasi kuat adanya konflik yang tersembunyi di antara keduanya.
Wacana pertemuan Megawati dan Prabowo pun dianggap sebagai sinyal bahwa Megawati mungkin sedang mempertimbangkan langkah-langkah politik tidak terduga.
Dalam konteks ini, Jokowi mulai dianggap tidak lagi berpengaruh seperti sebelumnya, terutama menjelang akhir masa jabatannya.
“Karena itu, kalau terjadi pertemuan antara PDIP, Megawati, dan Prabowo, ini kan dimaknai bahwa seakan-akan Pak Jokowi dalam hal ini tidak lagi dianggap sebagai figur politik yang berpengaruh,” ungkapnya.
Baca Juga: Roy Suryo: Jejak Digital FufuFafa Mengarah ke Wakil Presiden!
“Apalagi menjelang pelantikan, kurang lebih sebulan lagi, orang melihat bahwa Pak Jokowi sebagai presiden sudah tidak lagi memiliki 'aura' yang sekuat dulu,” lanjut Adi Prayitni dilansir dari youtube Metro TV.
Meskipun hubungan Jokowi dan Megawati tidak pernah secara terbuka memperlihatkan ketegangan, keputusan-keputusan politik Jokowi yang tampak bergerak di luar garis PDIP menunjukkan adanya perbedaan mendasar.
Adi Prayitno menyebutkan, dukungan Jokowi kepada Prabowo dengan anaknya sebagai pendamping adalah sinyal tegas bahwa Jokowi ingin keluar dari bayang-bayang PDIP dan Megawati, yang selama ini cenderung menganggapnya sebagai 'petugas partai'.
Wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo memunculkan spekulasi bahwa Jokowi semakin terpinggirkan dalam kalkulasi politik elite.
Baca Juga: Prabowo di Persimpangan, Grace Natalie: Waktunya Menuntaskan Titipan Jokowi