Indonesia Diacak-acak Mulyono, Amien Rais: Tugas Presiden Prabowo Nanti Sungguh Sangat Berat

Bisnisbandung.com - Amien Rais menekankan tantangan besar yang akan dihadapi Prabowo Subianto setelah dilantik sebagai presiden, nantinya harus membenahi Indonesia yang telah di acak-acak oleh Mulyono.

Menurut Amien Rais, selama satu dekade terakhir, Indonesia mengalami kerusakan signifikan akibat kebijakan yang diterapkan oleh Mulyono.

“Tugas Presiden Prabowo nanti sungguh sangat berat, membangun kembali Indonesia yang sudah diacak-acak oleh Mulyono selama 10 tahun ini,” lugasnya dilansir dari kanal youtube pribadinya.

“Itu bukan perkara mudah. Prabowo harus melakukan ‘complete cut-off’, memutuskan hubungan sepenuhnya dengan Jokowi, agar bisa merintis lembaran baru yang bersih, tanpa pengaruh atau racun dari si ‘toxic men’ tadi,” terusnya.

Baca Juga: Kritik Pedas Rocky Gerung, Akhir Masa Jabatan Jokowi Akan Berakhir Tragis

 Oleh karena itu, ia menilai bahwa tugas Prabowo sebagai presiden nantinya akan sangat berat dalam memulihkan negara.

Amien  Rais menegaskan bahwa Prabowo harus melakukan pemutusan hubungan sepenuhnya dengan Mulyono agar dapat memulai pemerintahan baru yang bersih dari pengaruh negatif.

Dalam pandangannya, upaya ini penting untuk menghapuskan dampak buruk yang ditinggalkan oleh kebijakan sebelumnya dan mengembalikan stabilitas politik serta ekonomi nasional.

Selain itu, Amien Rais  juga menyoroti peran Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden terpilih, yang dinilainya terlibat dalam berbagai masalah, salah satunya skadndal akun ‘fufufafa’

Baca Juga: Gibran dan Akun Fufufafa, Salahuddien Manggalanny: Menyingkap Jejak Digital di Balik Strategi Politik

 Amien Rais mendesak agar Gibran juga Kaesang segera diproses hukum dan dijatuhi hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dituduhkan.

Ia juga menyatakan bahwa elemen-elemen jahat yang ditanamkan oleh Gibran, yang menurutnya berbahaya bagi masa depan bangsa, harus segera dihilangkan dari panggung politik nasional.

Lebih lanjut, Amien Rais mengisyaratkan bahwa pemerintahan yang baru harus mampu berjalan dengan lebih baik tanpa keterlibatan "tokoh-tokoh toxic," baik dari generasi muda seperti Gibran maupun dari pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Menohok! Selamat Ginting: Ciri Khas Jokowi Selama 10 Tahun adalah Mengadu Domba Organisasi