Bisnisbandung.com - Faisal Basri, seorang pakar ekonomi, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah saat ini di era Presdien Jokowi justru membelenggu para pengusaha.
Ia menyampaikan pandangannya saat menjadi bintang tamu di channel YouTube Novel Baswedan.
Menurut Faisal Basri, salah satu kebijakan di Pemerintahan Jokowi yang bermasalah adalah tidak adanya larangan masuknya barang bekas.
Baca Juga: Tidak Ada BBM Baru di 17 Agustus, Luhut Tegaskan Fokus pada Kualitas
“Jadi prinsip dasarnya adalah barang bekas ya jangan dibolehkan masuklah,” ujarnya.
Barang-barang bekas seperti baju yang kini banyak beredar, seharusnya digunakan untuk donasi bukan malah jual beli, karena nilainya yang hampir nol.
“Barang bekas baju bekas gitu kan sekarang di mana-mana banyak sekali itu. Itu kan nilainya nol,” tegasnya.
Selain itu, praktik curang seperti penyelundupan yang menghindari bea dan pajak juga masih merajalela dan belum terselesaikan meskipun sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun.
Baca Juga: Muhammadiyah Klarifikasi Isu Tambang, Azrul Tanjung: Kami Tak Pernah Meminta
“Nah itu yang merajalela dan itu sudah terjadi 10 tahun yang lalu juga sudah gitu tapi kok herannya gak selesai-selesai gitu,” lugas Faisal Basri.
Kebijakan pengetatan yang tiba-tiba diterapkan oleh pemerintah juga menjadi masalah, termasuk pada bahan baku untuk industri.
Lebih dari 70% impor Indonesia adalah bahan baku, sementara barang jadi hanya sekitar 10%. Jika bahan baku terhambat akibat kebijakan yang diterapkan untuk barang jadi, industri menjadi kesulitan.
Contoh lain yang disampaikan oleh Faisal Basri adalah kebijakan yang mempersulit masuknya sampel model baru untuk industri sepatu.
Baca Juga: Jokowi Terlepas dari Kritikan, Eep Saefulloh: Dia Bapak Infrastuktur Indonesia