Bisnisbandung.com - Faisal Basri seorang ekonom terkemuka memberikan pandangan kritisnya mengenai dampak kebijakan ekonomi yang diterapkan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Faisal Basri mengkritisi langkah-langkah ekonomi yang diambil dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.
Menurut Faisal Basri meskipun investasi di Indonesia selama periode pemerintahan Jokowi tinggi, hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan.
Baca Juga: Persib vs Persis akan bertanding pada malam ini, Laga Menentukan di Piala Presiden 2024
Faisal Basri menilai bahwa masalah utama adalah kualitas investasi yang menurun, dengan fokus yang terlalu besar pada sektor sumber daya alam.
Sementara industri manufaktur yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi mengalami penurunan signifikan.
Dikutip dari youtube Feri Amsari, Faisal Basri menjelaskan "Investasi di sektor industri seperti tekstil dan elektronik semakin menurun."
"Sementara sektor tambang dan perkebunan yang menguntungkan hanya segelintir pihak," ujar Faisal Basri.
Baca Juga: 5 Cara Kamu Ampuh untuk Menghapus Masa Lalu Burukmu itu
Faisal Basri juga menyoroti adanya konsentrasi kekuasaan di tangan oligarki yang mempengaruhi kebijakan ekonomi.
Serta menyebabkan ketidakadilan dalam pembagian konsesi.
Menurutnya konsesi yang diberikan kepada beberapa konglomerat seringkali tidak berimbang dan merugikan masyarakat umum.
"Ada fenomena di mana kekuasaan politik dan ekonomi bercampur aduk, menciptakan situasi di mana kebijakan tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat," tambah Faisal Basri.
Menghadapi transisi menuju pemerintahan baru, Faisal Basri berharap presiden yang akan datang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ekonomi yang ada.
Baca Juga: 4 Cara Efektif Mempertahankan Bisnismu di Tengah Persaingan yang Ketat Untuk Pemula
Artikel Terkait
PDIP di Bawah Tekanan, Panda Nababan: Kisah Megawati dan Tragedi Kudatuli
Sensasi Baru Jokowi Mau Rapat Kabinet Di IKN, Rocky Gerung: Apalagi Ini Maksudnya?
Mengejutkan! Awalil Rizky: Pemerintah Sembunyikan Data Utang
Muhammadiyah Klarifikasi Isu Tambang, Azrul Tanjung: Kami Tak Pernah Meminta
Tidak Ada BBM Baru di 17 Agustus, Luhut Tegaskan Fokus pada Kualitas
Mengapa Jokowi Beri Izin Tambang ke Ormas Keagamaan? Ini Alasannya