Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan keputusan untuk melantik Prabowo Subianto bukan di Ibu Kota Nusantara (IKN) tetapi di Jakarta menyoroti dinamika politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Menurut Rocky Gerung ini juga menjadi bukti lebih lanjut bahwa visi Jokowi untuk menjadikan IKN sebagai ibu kota baru belum terwujud sepenuhnya.
Selain itu Rocky Gerung menjelaskan keputusan ini semakin menguatkan indikasi bahwa Jokowi memiliki obsesi yang belum tercapai terkait IKN.
Baca Juga: Terungkap Ternyata Robert Kiyosaki Pernah Beli Bitcoin di Harga Segini
Sebelumnya Jokowi berambisi untuk menjadikan IKN sebagai simbol prestasi presidensialnya.
Namun berbagai tantangan logistik dan politik telah mempersulit realisasinya.
Meski demikian Prabowo tampaknya enggan terburu-buru menjalankan proyek besar ini, mengingat beban finansial dan administratif yang besar.
"Bagi Prabowo lebih baik memindahkan ibu kota secara bertahap bahkan mungkin menunda hingga 50 tahun lagi," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Baca Juga: 7 Hal yang perlu Diperhatikan Sebelum Mulai Mengumpulkan Uang Untuk Dana Pensiun
Rocky Gerung menambahkan Prabowo lebih fokus pada program-program prioritas lainnya seperti ketahanan pangan dan pendidikan.
Keputusan ini juga mencerminkan banyaknya masalah praktis yang harus dihadapi IKN, mulai dari keamanan hingga transportasi.
Selain itu kehadiran tamu-tamu asing dan diplomat internasional di acara pelantikan juga menjadi perhatian mengingat kesiapan IKN yang belum optimal.
"IKN saat ini lebih dianggap sebagai simbol dari kegagalan Jokowi dalam merealisasikan mimpinya," lanjut Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai masyarakat masih menganggap Jakarta sebagai pusat perjuangan dan pemerintahan.
Baca Juga: Ingin Memulai Investasi, Berikut 4 Instrumen Investasi dengan Risiko Relatif Rendah