nasional

Kebocoran Pusat Data Nasional Akibat Serangan Ransomware? Menkominfo Budi Arie: Belum Terbukti

Jumat, 28 Juni 2024 | 15:00 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi (dok kominfo.go.id)


Bisnisbandung.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie angkat bicara terkait desakan mundur yang muncul setelah insiden serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN).

Saat dimintai tanggapan oleh awak media Menkominfo hanya memberikan jawaban singkat, "No comment."

Saat ditemui di sela-sela acara Menkominfo mengimbau publik untuk bersabar menunggu penyelesaian dari pemerintah.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak, Inilah Dampak Bahayanya Judi ONline

"Ya tunggu aja terusnya bagaimana. Kami beresin. Tunggu aja," ujar Budi Arie yang dikutip dari youtube kompas.

Menkominfo Budi Arie juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti terjadinya kebocoran data akibat serangan ransomware tersebut.

Budi Arie menekankan "Intinya bahwa semoga tidak terjadi juga tidak ada kebocoran data."

"Isu kebocoran data itu belum sampai sekarang, belum terverifikasi ada bukti," jelasnya.

Baca Juga: BRI Borong 11 Penghargaan Internasional Dari Finance Asia, Direktur Utama BRI Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO

Saat ditanya lebih lanjut mengenai petisi yang meminta dirinya mundur, Menkominfo menjawab dengan santai, "Itu haknya masyarakat."

Ia menekankan bahwa hasil rapat terakhir menunjukkan tidak ada indikasi kebocoran data hingga saat ini.

Diberitakan sebelumnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah bergandengan tangan untuk menangani serius kasus dugaan peretasan Pusat Data Nasional (PDN).

Kolaborasi ini merupakan respons terhadap laporan masyarakat dan kekhawatiran akan keamanan data yang semakin meningkat.

Kasus ini menjadi sorotan utama karena potensi dampak yang luas terhadap keamanan informasi pribadi penduduk.

Baca Juga: Tertangkap! Ketua Panitia Konser Dalang Dibalik Kericuhan Konser yang Membuat Rugi Vendor Hingga 2 Milyar

Halaman:

Tags

Terkini