Bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali memaparkan kinerja APBN 2024 hingga akhir Mei.
Sri Mulyani menyoroti berbagai aspek mulai dari nilai tukar Rupiah, harga komoditas global hingga setoran pajak yang mempengaruhi kondisi ekonomi nasional.
Sri Mulyani menjelaskan kinerja APBN 2024 tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi global dan nasional.
Baca Juga: Untuk Anda Yang Hobi Bikin Konten, Ini Dia Step By Step Jadi Seleb Tiktok!
Konflik global seperti perang di Ukraina dan ketegangan antara Amerika Serikat dengan China terus menciptakan dinamika yang mempengaruhi perekonomian Indonesia.
"Meskipun kondisi global cenderung stabil, levelnya masih relatif rendah dibandingkan dua tahun lalu," ujar Sri Mulyani yang dikutip dari youtube kompas.
Menurut Sri Mulyani pendapatan negara hingga akhir Mei mencapai 40,1% dari target, dengan total Rp 1.223,5 triliun.
Sementara itu, belanja negara terutama untuk infrastruktur non-fisik dan bantuan sosial mengalami peningkatan signifikan.
Baca Juga: 3 Tanda Allah Akan Menaikkan Derajatmu: Ujian, Kesedihan, dan Tantangan
Sri Mulyani menekankan anggaran besar diarahkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan usaha kecil.
Harga komoditas seperti minyak dan gas alam yang mengalami kenaikan sejak awal tahun juga mempengaruhi kinerja ekonomi.
"Perekonomian kita selain menghasilkan sumber daya alam juga mengimpor, sehingga dinamika harga global sangat mempengaruhi," jelas Sri Mulyani.
Neraca perdagangan Indonesia pun menunjukkan perbaikan dengan tekanan harga pangan yang mulai mereda.
Nilai tukar Rupiah mencapai Rp 16.431 per USD pada bulan Mei, terpengaruh oleh sentimen domestik dan global.
Baca Juga: Rahasia Sehat dari Dapur: Manfaat Utama Rempah-rempah yang Wajib Anda Tahu