Bisnisbandung.com - PDIP dan PKS telah memberikan sinyal kuat akan menjadi kekuatan oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
Meskipun begitu, hubungan personal antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak mengalami kendala.
Menyikapi hal ini Jusuf Kalla tokoh senior politik Indonesia menekankan pentingnya peran oposisi dalam mengawasi dan mengkoreksi kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Benarkah Generasi Sekarang Adalah Generasi Strawberry?
Meskipun persentase oposisi relatif kecil, Jusuf Kalla menilai peran mereka sebagai penyeimbang sangat vital.
Keputusan PDIP dan PKS untuk tetap berada di oposisi disambut positif sebagai langkah untuk menjaga keseimbangan politik di Tanah Air.
Dengan demikian, mekanisme checks and balances di parlemen diharapkan dapat berjalan efektif.
Dikutip dari youtube kompas, Jusuf Kalla menjelaskan "Menuju kebersamaan persatuan yang baik untuk bangsa ini karena bangsa ini kan terlalu besar untuk ditangani sendiri."
Baca Juga: Membangun Sikap Optimis Guna Wujudkan Masa Depan Cerah
Dalam konteks ini, masuknya Nasdem dan sinyal PKB untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran telah menguatkan mayoritas Prabowo di parlemen.
Ini diyakini akan memberikan dukungan kuat terhadap agenda-agenda pemerintahan.
Termasuk program makan siang gratis bagi siswa sekolah dan pembangunan infrastruktur di ibu kota baru Indonesia.
"Perlu juga ada oposisi supaya ada mengoreksi tapi perlu juga pemahaman seperti saya katakan politik memang masalah tapi kondisi masyarakat dan apa yang kita hadapi bisa lebih berat dari pada masalah politik," ucap Jusuf Kalla.
Dalam keterangannya, Jusuf Kalla menegaskan bahwa peran oposisi tidak hanya sekadar untuk menentang.
Baca Juga: TikTok di Amerika: Antara Penjualan dan Pemblokiran, Langkah Kontroversial Biden