Bisnisbandung.com - Peta politik Indonesia kembali bergerak dinamis menjelang Pilkada DKI Jakarta dan mendapat kritikan dari pengamat politik Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, terutama setelah terkuaknya dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kepada kandidat tertentu.
Rocky Gerung menjelaskan langkah ini pun menimbulkan spekulasi terkait kemungkinan pergeseran aliansi politik di tingkat nasional.
Baca Juga: X Meluncurkan Aplikasi TV: Pengalaman Baru Menyapa Pengguna Media Sosial X
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "PKS meminta semacam izin kebudayaan pada timnya Anies untuk mereka yang lead di DKI."
"Toh juga Anies ketika Gubernur sebelumnya, PKS itu bertarung habis-habisan memenangkan Anies," tambahnya.
Langkah ini dianggap sebagai langkah awal menuju koalisi antara Nasdem dan Gerindra, partai yang digerakkan oleh Prabowo.
Rocky Gerung menjelaskan "Kalau kita bicara tentang etika politik itu persahabatan Anies dan PKS, Anies harusnya mengizinkan PKS itu atau saya mempersiapkan diri untuk memimpin oposisi."
"Tetapi tentu Anies tidak bisa lepas dari keinginan untuk tetap beredar," tambahnya.
Baca Juga: TikTok di Amerika: Antara Penjualan dan Pemblokiran, Langkah Kontroversial Biden
Implikasinya terhadap arah politik nasional menjadi sorotan tajam.
Namun, perhatian juga tertuju pada langkah Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam pertemuan dengan PKS, Anies didorong untuk mendukung kandidat yang akan diusung oleh partai tersebut, bukan lagi menjadi pilihan utama PKS.
Hal ini menandakan perubahan dinamika politik di ibu kota, di mana PKS memilih untuk menjajaki jalur yang berbeda.
Baca Juga: Phenomena Mengejutkan: Jokowi Ungkap 1 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri, Rp 180 T Menghilang!