Ganjar Pranowo Siap Bersinergi dengan PDI-P dalam Pilkada 2024 Pasca Kekalahan Pilpres

Bisnisbandung.com - Ganjar Pranowo salah satu figur penting dalam politik Indonesia mengeluarkan pernyataan menarik setelah kekalahan dalam Pilpres.

Meskipun tidak meraih kemenangan dalam ajang tersebut, Ganjar menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Sebagai kader setia PDI-P, Ganjar menganggap kemenangan partainya sebagai prioritas utama.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Bank Banten, RKUD Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten Segera Pindah ke Bank Banten

Dalam pernyataannya, Ganjar menegaskan bahwa keterlibatannya dalam kampanye PDI-P akan tetap kuat, bahkan tanpa diminta oleh pihak partai.

"Saya adalah bagian dari PDI-P, dan saya akan terus berjuang bersama partai ini," kata Ganjar yang dikutip dari youtube kompas.

Hal ini diungkapkan Ganjar di kediamannya Tegalsari, Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY), pada Kamis (25/04/2024).

Pernyataan Ganjar tersebut menegaskan komitmennya pada partai berlogo banteng itu.

Tidak hanya berfokus pada politik nasional, Ganjar juga menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pembahasan masalah sosial dan ekonomi, sesuai dengan arahan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Kiranti Rayakan HUT Ke-30, Wariskan Kekuatan Untuk Perempuan Indonesia

Menurutnya, banyak pesan penting yang disampaikan Megawati terkait kondisi sosial dan ekonomi yang menjadi prioritas perhatian setelah Pilpres 2024 berakhir.

Dengan sikap yang teguh dan kesiapan untuk berkontribusi pada partai dan masyarakat, Ganjar Pranowo menunjukkan bahwa semangatnya dalam berpolitik tidak kendur meskipun mengalami kekalahan dalam kontes politik tertinggi di negeri ini.

Meskipun tidak diminta oleh pihak partai, Ganjar menegaskan bahwa dia akan aktif terlibat dalam upaya pemenangan PDI-P dalam Pilkada 2024.

Baca Juga: Ini Rencana Terbaru BRICS Untuk Menggantikan Dolar AS Sebagai Alat Transaksi Internasional