Bisnisbandung.com - Pengamat politik ternama di Indonesia Rocky Gerung mengamati akan kemungkinan titik konflik yang terjadi nantinya antara Prabowo dan Presiden Jokowi.
Yang mana diduga akan terjadi kerenggangan antara hubungan keduanya Prabowo dan Presiden Jokowi dalam kaca mata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengamati kondisi politik di Indonesia saat ini yang akan berpengaruh kedepannya, hal itulah yang membuat Prabowo dan Presiden Jokowi mengalami polemik.
Baca Juga: Memahami Peran Uang dalam Kehidupan, Kenapa Orang Rela Berkorban demi Sebuah Kertas?
Menurut Rocky Gerung, nantinya saat Prabowo dilantik dan sah menjabat sebagai Presiden, saat itulah kemungkinan terjadinya konflik dengan Presiden Jokowi.
Hal tersebut akan terjadi akibat masalah program keberlanjutan yang dihentikan oleh Prabowo karena keadaan.
Program yang dimaksud ialah IKN, kemungkinan besar IKN akan dihentikan dan tidak dilanjutkan oleh Prabowo.
Baca Juga: Sejarah Ditemukannya Komodo Reptil Raksasa yang Unik, Hanya Tersisa di Indonesia
Rocky Gerung mengatakan keputusan tersebut akan diambil oleh Prabowo dengan terpaksa akibat dari APBN yang tidak memadai.
“APBN separuhnya untuk makan siang gratis yang merupakan proposal Probowo, atau IKN proposal Jokowi. Jika pilih IKN maka Prabowo tidak bisa beri Makan Siang Gratis. Itu emak-emak, anak-anak SMA akan demo di depan Prabowo,”ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung beranggapan Prabowo tidak dapat menjalankan kedua program secara bersamaan, maka salah satunya harus dikorbankan. Dan tentunya IKN yang akan dihentikan.
Baca Juga: Hasto Akui Kemajuan Di Pemerintahan Jokowi: Tapi Ada Beban Utang yang Besar
“Jadi sebetulnya dari awal kita sudah terangkan bahwa APBN adalah batas dari ambisi politik, jadi terlihat jelas bahwa Prabowo hanya akan memenuhi apa yang dia janjikan (Makan siang gratis) bukan janji Presiden Jokowi (IKN),” jelas Rocky Gerung
Rocky Gerung menegaskan bahwa program makan siang gratis dari Prabowo dan IKN dari Presiden Jokowi akan membebani APBN jika djalankan bersamaan.