Bisnisbandung.com - Gerakan politik 'Timnas AMIN' kembali mengemuka dengan tajuk yang menggugah pikiran.
Mereka menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak semata-mata melawan pasangan calon (Paslon) 02 dan 03 dalam kontestasi politik.
Melainkan jauh lebih luas yaitu melawan negara dan kekuasaan yang dipegang oleh pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Hati-hati 5 Kebiasaan Sepele Sebabkan Ginjal Rusak di Usia Muda
Dalam sebuah pernyataan mereka menegaskan bahwa perjuangan mereka adalah melawan lembaga negara dan segala alat kekuasaannya.
Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa kekuatan tersebut telah dimanfaatkan untuk memanipulasi hasil pemilihan.
Dikutip dari youtube kompas, Timnas AMIN Zainuddin Paru menjelaskan "Kalau kita melihat sudah kuduga sudahkita duga dari awal memang seperti itu hasilnya".
"Karena sesungguhnya yang kita lawan ini bukan 02 atau 03 tapi kita sedang melawan negara, kita sedang melawan presiden," tambahnya.
Baca Juga: Mau Diet Saat Puasa di Bulan Ramadhan? Begini Tipsnya
Diberitakan sebelumnya bahwa beberapa perwakilan Tim Amin menolak menandatangani rekapitulasi hasil pemilihan di beberapa wilayah.
Ini sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadap hasil yang dinyatakan.
Tindakan ini memberikan gambaran bahwa perjuangan mereka lebih dari sekadar perbedaan pandangan politik, tetapi mencerminkan ketidakpercayaan mendalam terhadap sistem.
Mereka juga menyoroti kepercayaan yang semakin luntur terhadap lembaga-lembaga negara, termasuk Mahkamah Konstitusi (MK), yang dianggap telah kehilangan integritasnya sebagai penjaga konstitusi.
Dalam pandangan Timnas AMIN situasi saat ini telah merubah Indonesia dari sebuah republik menjadi 'republik keluarga', di mana kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kepentingan negara.
Baca Juga: Netanyahu Janji Bantuan Gaza: Langkah Konkrit Menuju Perdamaian?